������������������������������������������������������������
������������� ��Jurnal Pendidikan Indonesia |
|
p-ISSN : 2745-7141 e-ISSN : 2746-1920 |
��������������� Vol. 5 No. 5 Mei 2024 |
Faktor Motivasi Belajar Rendah Pada Mata Pelajaran IPS
Anggun Nabila Azzahra1, Budiaman2,
Nurul Istiqomah3
Email: [email protected]
INFO PENELITIAN |
ABSTRAK |
|
Motivasi belajar merupakan salah satu hal
penting pada proses pembelajaran. Namun, rendahnya motivasi belajar pada
peserta didik tentu akan mempengaruhi berlangungnya proses pembelajaran. Hal
ini yang terjadi pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Cabangbungin pada
mata pelajaran IPS. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis faktor-faktor apa saja yang menjadi latar belakang rendahnya
motivasi belajar peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Cabangbungi terutama
pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan
angket, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, sedangkan dalam teknik
analisi data menggunakan teknik statistik deskriptif. Hasil dari penelitian
yang telah dilakukan bahwa faktor-faktor rendahnya motivasi belajar peserta
didik kelas VII SMP Negeri 1 Cabangbungin pada mata pelajaran IPS
dilatarbelakangi oleh: 1). Rendanya hasrta dan keinginan berhasil pada diri
pesera didik, 2). Rendahnya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3).
Rendahnya harapan dan cita-cita masa depan, 4). Masih rendanya kegiatan yang
menarik dalam belajar, 5). Lingkungan belajar yang kurang kondusif. Guru
selaian sebagai seorang pengajar memiliki peran pula sebagai motivator yang
mana untuk mendorong peserta didik dalam meningkatkan semangat belajar
peserta didik. Guru dapat dengan menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, menggunakan metode serta media pembelajaran yang bervariasi dan
menarik sehingga dapat membantu meningkatkan motivasi belajar peserta didik. ABSTRACT Learning motivation is one of the important things in the learning
process. However, low learning motivation in students will certainly affect
the continuity of the learning process. This is what happened to grade VII
students of SMP Negeri 1 Cabangbungin in social
studies subjects. Therefore, this study aims to analyze what factors are the
background of the low learning motivation of grade VII students of SMP Negeri
1 Cabangbungi, especially in social studies
subjects. This study used descriptive research methods. Data collection
techniques used are by using questionnaires, interviews, observations, and
documentation studies, while in data analysis techniques using descriptive
statistical techniques. The results of the research that have been conducted
that the factors of low learning motivation of grade VII students of SMP
Negeri 1 Cabangbungin in social studies subjects
are motivated by: 1). Lace hasrta and desire to
succeed in students, 2). Low drive and need in learning, 3). Low hopes and
aspirations for the future, 4). Still lace interesting activities in learning,� 5). A
less conducive learning environment. The teacher as a teacher also has a role
as a motivator which is to encourage students to increase the enthusiasm for
learning of students. Teachers can create a pleasant learning atmosphere,
using varied and interesting learning methods and media so that they can help
increase student learning motivation. |
Kata kunci: Motivasi Belajar, IPS, Mata pelajaran Keywords: Learning Motivation,
Social Studies |
PENDAHULUAN
�� Belajar merupakan kegiatan berproses dan unsur mendasar dalam setiap pengelolaan pendidikan. Berhasil atau tidaknya suatu pencapaian tujuan dalam pendidikan sangat bergantung pada proses belajar
yang dijalani oleh peserta didik di lingkungan sekolah maupun keluarga
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
merupakan mata pelajaran yang diberikan dari mulai jenjang SD/MI hingga
SMP/MTs. Pada jenjang SMP/MTs IPS diberikan dengan memadukan beberapa disiplin
ilmu lain (Aulia, 2023). Oleh karena itu,
IPS yang merupakan mata pelajaran memiliki cakupan materi cukup luas sehingga
tak jarang banyak peserta didik yang menganggap bawha IPS merupakan pelajaran
yang sulit. Maka pentingnya dorongan motivasi yang tinggi, sehingga mendorong
peserta didik untuk semangat belajar dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi
kesulitan pada proses pembelajaran. Namun, yang terjadi pada peserta didik
kelas VII SMP Negeri 1 Cabangbungin tidak demikian. Tingkat motivasi belajar
yang rendah menjadi salah satu penghambat dalam berlangsungnya proses
pembelajaran IPS di kelas.
Berdasarkan hasil pra penelitan
didapati data tingkat motivasi belajar peserta didik ada pada angka 60,00% dan
termasuk ke dalam kategori rendah. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang
telah dilakukan didapatkan informasi bahwa motivasi belajar peserta didik
rendah ditandai dengan nilai yang di dapatkan oleh peserta didik. Selain itu,
masih banyak peserta didik seringkali tidak mengerjakan tuga, ribut di kelas,
tidak berkonsentrasi pada saat mengikuti pembelajaran, hingga pasif pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Tingkat motivasi belajar rendah yang dimilik
peserta didik inilah yang menjadikan peserta didik melakukan hal-hal yang dapat
menghambat proses pembelajaran (Syaparuddin et al., 2020). Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa motivasi belajar menjadi hal
penting bagi peserta didik dalam kegiatan belajar.
Berdasarkan permasalahan yang telah
dijabarkan tersebut peneliti merasa tertarik dan perlu untuk mengetahui lebih
dalam mengenai apa saja faktor-faktor yang menjadi latar belakang rendahnya
motivasi belajar peserta didik kelas VII di SMP Negeri 1 Cabangbungin terutama
pada mata pelajaran IPS serta upaya. Maka dari itu, penenlitian ini dilakukan
untuk dapat mendeskripsikan analisis dari faktor-faktor tersebut sehingga
nantinya penelitian ini dapat di gunakan sebagai acuan dan pertimbangan guru
dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif sendiri merupakan metode
yang berusaha mendeskripsikan faktor yang menjadi penyebab rendahnya motivasi
belajar peserta didik. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Cabangbungin
Kabupaten Bekasi dengan subjek penelitiannya adalah peserta didik kelas VII
sebayak 35 pserta didik. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan purposive sampling yang mana berarti peneliti menentukan sampel
dengan adanya kriteria tertentu
Pada teknik pengumpulan data
peneliti menggunakan teknik angket, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.
Angket disebarkan kepada 35 peserta didik sebagai responden yang datanya
digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang melatrbelakangi motivasi belajar
yang rendah. Wawancara dilakukan kepada 5 informan yaitu, kepala sekolah, guru
mata pelajaran IPS, dan peserta didik guna data pendukung dari angket yang
sudah diberikan. Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi secara langsung
bagaiaman kegiatan pembelajaran. Studi dokumentasi dilakukan sebagai data
pendukung dari data-data yang telah didapatkan dengan teknik data sebelumnya.
Sedangkan teknik analisi data yang digunakan adalah dengan statistik deskriftif
dan penarikan kesimpulan.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Penelitian yang dilakukan
terhadap peserta didik kelas VII H SMP Negeri 1 Cabangbungin dengan tujuan
menganalisis faktor-faktor yang melatarbelakangi rendahnya motivasi belajar
peserta didik pada mata pelajaran IPS. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 1. 1 Presentase Fakor Motivasi Belajar Redah
No |
Indikator |
Presentase |
Kategori |
1. |
Adanya hasrat dan keinginan berhasil |
60.00% |
Rendah |
2. |
Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar |
65.71% |
Rendah |
3. |
Adanya harapan dan cita-cita masa
depan |
57.14% |
Rendah |
4. |
Adanya penghargaan dalam belajar |
51.43% |
Tinggi |
5. |
Adanaya
kegiatan yang menarik
dalam belajar |
54.29% |
Rendah |
6. |
Adanya lingkungan belajar yang kondusif |
74.29% |
Rendah |
����������� Sumber:
Hasil olah data peneliti,
2024
Berdasarkan data pada tabel 1.1 di ketahui bahwa dari 6 indikator
5 diantaranya berada pada
kategori rendah yang berarti bahwa
5 inikator tersebut yang menjadi latar belakang rendahnya motivasi belajar peserta didik.
Faktor Rendahnya
Motivasi Belajar Peserta Didik:
1. Rendahnya Hasrat dan Keinginan Berhasil
Pada
kegiatan pembelajaran peserta didik menunjukan
hasrta dan keingin berhasil dengan cara tidak pernah menunda-nunda dalam mengerjakan tugas, tidak mudah putus asa saat
menghadapi kesulitan dengan
selalu berusaha semaksimal
mungkin dalam mengerjakan tugas, tidak mudah puas dengan hasil yang dicapai yang mana berarti jika peserta didik mendapatkan
hasil belajar yang baik maupun
tidak peserta didik akan terus meningkatkan
belajarnya.
Namun, tindakan-tindakan
tersebut tidak demikian dilakukan oleh peserta didik kelas VII di SMP Negeri 1 Cabangbungin. Berdasarkan hasil angket menunjukan bahwa ada pada kategori rendah dengan presentase 60%. Hal
ini berarti bahwa sebagaian
peserta didik memilik hasrta dan keingin berhasil yang rendah. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara juga didapati bahwa peserta didik sering
kali tidak mengerjakan tugas tepat
waktu, mengerjakan tugas di kelas,
ataupun mengerjakan tugas secara asal-asalan. Selin itu, masih banyak peserta
didik yang tidak mengevaluasi
hasil belajar yang mereka peroleh
dengan meningkatkan kegiatan
belajar mereka. Maka dengan masih
rendahnya hasrat serta keinginan berhasil peserta didik menjadikan motivasi belajar mereka rendah dikarenakan tidak adanya harapan akan keberhasilan yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar.
2. Rendahnya Dorongan dan Kebutuhan dalam Belajar
Sama
halnya dengan indikator sebelumnnya bahwa dengan tingkat dorongan dan kebutuhan belajar yang rendah, maka peserta
didik merasa tidak perlu melakukan kegiatan belajar. Hasil obervasi
menunjukan bahwa pada proses pembelajaran perhatian peserta didik pada saat
guru sedang menjelaskan masih rendah. Peserta didik seringkali terlihat
mengobrol, mengantuk, serta bermain dengan teman. Perhatian dan minat peserta
didik yang rendah ini mengakibatkan proses pembelajaranpun mejadi terganggu.
Minat dan perhatian peserta didik sangat penting pada proses pembelajaran
karena minat peserta didik sangat berpengaruh secara terhadap motivasi
belajarnya, dengan mendorong untuk ingin memperhatian apa yang sedang disampikan
oleh guru
Hasil wawancara peserta didik
diketahui bahwa peserta didik sering mengobrol serta mengantuk di kelas karena
merasa bosan dengan pembelajaran IPS. Selin mengobrol, peserta didik juga tidak
memanfaatkan waktu luang dengan baik untuk membaca materi yang akan dipelajari
sebelumnya. Peserta didik memilih untuk melakukan aktifitas lain misalnya
bermain atau bermaian handphone. Motivasi peserta didik rendah dikarekana tidak
adanya dorongan dan perasaan akan kebutuhan belajar dalam diri peserta didik,
sehingga membuat peserta didik merasa bahwa belajar bukan hal yang sangat
dibutuhan oleh mereka.
3. Rendahnya Harapan dan Cita-cita Masa
Depan
Setiap orang pasti memiliki harapan serta cita-cita masa depan yang inging di capai. Tidak hanya mencakup cita-cita terkait profesi apa yang nantinya ingin didapatkan
melainkan segala harapan dan keinginan yang ingin dicapai. Pada kontes kegiatan belajar ada banyak bentuk
keinginan yang diharapkan,
seperti mendapat nilai bagus, menjadi lulusan terbaik, dan mendapatkan juara kelas merupakan
hal-hal yang kerap kali di inginkan oleh para peserta didik. Tentunya hal-hal tersebut harus dibarengin oleh usaha yang kerasa sebagai faktor pendukung menggapai cita-cita.
Kendati demikian, para peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Cabangbungin tidak menunjukan sikap sebagaimana seorang pelajar seharusnya. Tingkat harapan dan cita-cita masa depan mereka rendah
menunjukan bagaimana usaha yang rendah pula dalam menggapai cita-cita. Hasil wawancara menujukan bahwa peserta didik
memiliki ketertarikan terkait cita-cita namun tidak dibarengi oleh usaha yang jelas dalam proses pencapainnya.
Peserta didik mengungkapkan bahwa tidak melakukan kegiatan belajar dengan giat serta tidak memanfaatkan waktu luang untuk belajar sebagai upaya menggapai cita-cita.
4.
Kurangnya Kegiatan yang Menarik dalam Belajar
Pada setiap proses pembelajaran
penting bagi seorang guru untuk bisa menarik perhatian peserta didiknya supaya
fokus dan semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi
dan wawancara didapati hasil bahwa pada kegiatan belajar IPS guru minim dalam
penggunaan media dan metode pembelajaran. Guru hanya menggunakan metode ceramah
serta media buku paket sebagai penunjang proses pembelajaran. Hal ini yang
menjadikan kegaitan belajar menjadi monoton dan tidak menarik, sehingga peserta
didik kerap kali merasa bosan, mengantuk, dan tidak bersemangat dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Akibatnya banyak peserta didik yang akhirnya sulit
memahami materi pembelajaran yang di ajarakan oleh guru.
Oleh karena itu, pentingnya
pengguanaan media dan metode pembelajaran menjadi salah satu hal yang perlu
diperhatikan bagi seorang guru. Media dan merode pembelajaran yang digunakan
dapat mempengaruhi tingkat motivasi belajar peserta didik (Dwiqi, 2020). Pentingnya mencari dan
menerapkan media serta metode pembelajaran yang relevan dengan materi yang
diajarakan sehingga dapat membantu peseta didik dalam memahami apa yang sedang
dipelajari
5. Lingkungan Belajar yang Kurang Kondusif
Lingkungan belajar sangat mempengaruhi keberlangsungan kegiatan belajar peserta didik, tidak hanya lingkungan sekolah melainkan lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar/teman sebaya. Lingkungan keluarga dan teman sebaya memilik pengaruh terhadap motivasi peserta didik (Rokhim, 2022). Dorongan
dan perhatian yang diberikan
oleh orang tua dan lingkungan
menjadi salah satu dukungan peserta didik dalam kegiatan belajar.
Peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Cabangbungin menunturkan bahwa lingkungan mereka baik keluarga dan teman sebaya tidak memberikan dorongan dalam kegaitan belajar. Orang tua tidak memberikan bimbingan dan perhatinnya untuk membimbing anak dalam kegiatan belajar. Begitupun temen-teman mereka yang tidak memberikan
dorongan akan belajar melainkan hanya mengajak untuk bermain. Sehingga hal ini menjadikan peserta didik kurang termotivasi dalam belajar
IPS selain pada saat pembelajaran di sekolah.
Upaya Guru
dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik
Berdasarkan hasil penelitian
bahwa guru IPS mengupayakan beberapa cara dalam meningkatkan motivasi belajar
peserta didik. Guru selalu mengupayakan dengan mengkomunikasikan motivasi
secara langsung kepada peserta didik sebagai bentuk rangsangan agar peserta
didik termotivasi untuk belajar dan semangat mengikuti kegiatan pembelajaran.
Pemberian motivasi belajar ini dilakukan pada awal kegiatan pembelajaran. Guru
selalu berusaha memberika motivasi dengan harapan peserta didik bisa lebih
aktif selama proses pembelajaran. Selian itu, guru juga memberikan reward dan punishman
kepada peserta didik. Reward diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada
peserta didik yang telah meberikan usahanya selama proses pembelajaran. Reward
yang diberikan dapat berupa pujia, tepung tangan, acungan jempol, pemberian
bintang/nilai tambahan. Sedangkan punishman diberikan dalam berupa teguran
ataupun pengurangan nilai terhadap peserta didik sebagai bentuk dorongan untuk
memperbaiki kesalahan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian di
atas dapat disimpukan bahwa, terdapat 5 faktor yang menjadi latar belakang
rendahnya motivasi belajar peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Cabangbungin
pada mata pelajaran IPS, yaitu rendahnya hasrta dan keinginan berhasil pada
diri pesera didik, rendahnya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan
cita-cita masa depan yang rendah, kurangnya kegiatan menarik dan bervariasi
dalam belajar, serta kurannya dukungan dari lingkungan keluarga dan teman
sebaya dalam kegiatan belajar. Pemberian motivasi oleh guru menjadi salah satu
hal penting yang dilalukan sebagai upaya meingkatkan motivasi belajar siswa.
Pemberian reward dan punishman dilakukan sebagai bentuk upaya guru IPS SMP
Negeri 1 Cabangbungin sebagai pendorong motivasi belajar peserta didik. Namun,
akan lebih baiknya juga jika guru bisa lebih kreatif dalam menentukan metode
dan media pembelajaran yang sesuai agar menjadikan kegiatan belajar menjadi
lebih menarik. Sehingga dapat meningkatkan semangat belajar peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Adinda Aulia Rokhim, N. F. (2022). Pengaruh Lingkungan
Keluarga Dan Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Siswa Smpn 3 Tumpang.
Dinamika Sosial: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 199-208.
Andiyanto, T. (2017). Peran Guru Dalam
Implementasi Kurikulum 2013: Studi Pada Tk Mentari Kec. Abung Selatan Kab. Lampung Utara. Elementary: Jurnal Iilmiah Pendidikan
Dasar, 73-78.
Emda, A. (2017). Kedudukan Motivasi
Belajar Siswa pada Pembelajaran. Lantanida Journal, 93-196.
Gede Cris Smaramanik Dwiqi, I. G.
(2020). Pengembangan Multimedia Pembelajaran InteraktifMata Pelajaran IPA
Untuk Siswa SD Kelas V . Jurnal EDUTECH, 33-48.
Jumroni Romadhoni, N. K. (2021).
Hubungan Motivasi Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Matematika. SEMNARA.
Jakarta: STKIP Kusuma Negara.
Mubbin, S. (2003). Psikologi Belajar.
Jakarta: PT Raja Grafindo.
Risak Aulia, R. R. (2023).
Karakteristik Mata Pelajaran IPS. Jurnal Pendidikan dan
Konseling.
Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugioyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alphabet.
Uno, H. B. (2021). Teori Motivasi dan
Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Miftahussaadah, M., & Subiyantoro, S. (2021).
Paradigma pembelajaran dan motivasi belajar siswa. ISLAMIKA, 3(1), 97�107.
Rohman, A. A., & Karimah, S. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi
rendahnya motivasi belajar siswa kelas XI. Jurnal At-Taqaddum, 10(1), 95�108.
Syaparuddin, S., Meldianus, M., & Elihami, E. (2020). Strategi
pembelajaran aktif dalam meningkatkan motivasi belajar pkn peserta didik. Mahaguru:
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1(1), 30�41.