Manajemen
Digital Public Relations Duta Wisata Kakang Mbakyu Kota Malang Melalui Konten Virtual Tour
Addinda Sekar Puteri Pradiastuti
Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Airlangga
INFO
ARTIKEL |
ABSTRAK |
Kata Kunci: Manajemen; Digital
Public Relations; Virtual Tour; Duta Wisata; Image. Keywords: |
Penelitian
ini adalah studi kualitatif deskriptif yang menggunakan wawancara
mendalam dan dokumentasi sebagai data sekunder untuk mengeksplorasi manajemen
Digital Public Relations Duta Wisata Kakang Mbakyu Kota Malang melalui konten virtual tour. Informan penelitian adalah pengurus inti Kabinet Kakang Mbakyu yang terlibat langsung dalam manajemen segmen virtual tour @kangyumalang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen Digital Public
Relations ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang promosi, tetapi juga bertujuan untuk membina dan meningkatkan hubungan dengan para stakeholder, serta memperbaiki citra dan reputasi Kota Malang. Dalam adaptasi
terhadap kemajuan teknologi, Kakang Mbakyu memanfaatkan media
digital untuk komunikasi dua arah
yang efektif. Kakang Mbakyu mengembangkan dua segmen virtual tour: "Iki Lho
Ngalam," yang membahas
destinasi wisata viral,
dan "Malang Pedia," yang fokus pada destinasi wisata sejarah. Sebagai representasi pariwisata Pemerintah Kota
Malang, organisasi ini
perlu terus memperhatikan
manajemen Digital Public Relations untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen ini dilakukan melalui empat tahapan utama: riset, perencanaan dan pemrograman, aksi dan komunikasi, serta evaluasi. Upaya ini bertujuan untuk memenuhi tugas Duta Wisata sebagai promotor, edukator, dan inisiator dalam memperkenalkan Kota Malang. ABSTRACT This study is a descriptive
qualitative research that uses in-depth interviews and documentation
as secondary data to explore the Digital Public Relations management of the
Duta Wisata Kakang Mbakyu Kota Malang through virtual tour content. The
research informants are the core management of the Kakang
Mbakyu Cabinet who are directly involved in
managing the virtual tour segment @kangyumalang. The findings indicate that
this Digital Public Relations management functions not only as a promotional
platform but also aims to nurture and enhance relationships with
stakeholders, as well as improve the image and reputation of Kota Malang. In
adapting to technological advancements, Kakang Mbakyu utilizes digital media for effective two-way
communication. Kakang Mbakyu
has developed two virtual tour segments: "Iki Lho
Ngalam," which discusses viral tourist
destinations, and "Malang Pedia," which
focuses on historical tourist destinations. As a representation of the
tourism sector of the Malang City Government, this organization must
continuously pay attention to Digital Public Relations management to achieve
its desired goals. This management is carried out through four main stages:
research, planning and programming, action and communication, and evaluation.
These efforts aim to fulfill the role of Duta Wisata
as promoters, educators, and initiators in introducing Kota Malang. |
Management;
Digital Public Relations; Virtual Tour; Tourism Ambassador; Image. |
Perkembangan terus terjadi setiap
harinya di dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk perkembangan teknologi digital. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menjelaskan bahwa terjadi peningkatan pengguna internet secara terus menerus dan konsisten di Indonesia selama
lima tahun terakhir (APJII,
2024). Lebih lanjut, APJII menjelaskan bahwa kini angka pengguna
internet di Indonesia telah mencapai
sebesar 79,5% dari jumlah total populasi. Kini, pengguna internet di Indonesia sudah mencapai
di angka 221 juta lebih jiwa dari
total populasi hampir 288 juta manusia dan didominasi oleh Gen Z. Meningkatnya
pengguna internet ini tentunya memengaruhi berbagai bidang untuk terus beradaptasi (Danda, 2022). Adanya peningkatan akses internet yang sangat tinggi
ini membuka peluang baru dalam praktik Public
Relations (Oktaviana et al., 2023). Hal ini
merujuk pada sebuah konsep baru yang dikenal dengan istilah Digital Public
Relations, Persepsi atau konsep baru dalam melaksanakan praktik Public Relations dan berbagai
kegiatan kehumasan dengan menggunakan media digital untuk membentuk
hubungan baik dan manajemen citra dan reputasi perusahaan, disebut dengan Digital Public
Relations (Nasution & Nur, 2018).
�� Konsep ini dapat digunakan
di banyak bidang. Salah satu bentuk praktik
Digital Public Relations yang menarik adalah yang dilakukan oleh Duta Wisata Kakang Mbakyu
Kota Malang. Duta wisata memiliki
tiga tugas utama yaitu sebagai
promotor, edukator, dan inisiator
(Bahari, 2024). Secara spesifik,
Kakang Mbakyu Kota Malang berada pada naungan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Malang (Pemerintah
Kota Malang, n.d.). Oleh karena itu, Kakang Mbakyu Kota Malang terus berinovasi, berkolaborasi untuk dapat membentuk citra dan reputasi baik untuk Kota Malang khususnya dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satu bentuk Digital Public Relations yang dilakukan
oleh Kakang Mbakyu Kota
Malang adalah melalui konten virtual tour. Akun Instagram resmi
@kangyumalang menyajikan dua macam
segmen virtual tour, yaitu berjudul Iki Lho Ngalam dan Malangpedia. Adanya konten virtual tour yang diunggah
pada media digital memberikan pengalaman
baru bagi audiens untuk mengenal lebih dalam mengenai Kota Malang, terlebih
lagi media digital yang tidak terbatas
dari ruang dan waktu membuat probabilitas
terjadinya komunikasi dua arah dapat terjadi
dan penyebaran komunikasi
yang lebih luas. Dilansir melalui Instagram resmi @kangyumalang, Kakang Mbakyu Kota Malang terbuka untuk
pemuda pemudi berusia 18-24
tahun. Hal ini sesuai dengan fakta yang menunjukkan bahwa pengguna internet terbesar saat ini di Indonesia adalah Gen Z, yaitu manusia yang lahir pada tahun 1997-2012, yaitu tepatnya sebanyak 34,40% populasi pengguna internet
(APJII, 2024). Sehingga adanya
konten yang memiliki konsep virtual tour merupakan
salah satu hal menarik yang menyajikan pengalaman mengunjungi suatu tempat secara
daring melalui visual dan verbal (Paramartha et al., 2023).
Hal ini sejalan dengan
pengertian praktik PR itu sendiri yang diartikan sebagai berbagai bentuk komunikasi yang sebelumnya telah direncanakan secara matang dan terstruktur yang berhubungan dengan citra dan reputasi suatu perusahaan atau instansi dan tentunya untuk membentuk hubungan baik dengan
berbagai stakeholder (Jefkins,
2003 dalam (Wahyuningsih, 2013). Tentunya,
untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan manajemen program yang tepat. Berdasarkan teori Public
Relations, terdapat empat tahapan yang harus dilakukan
untuk dapat menjalankan praktik PR yang ideal, yaitu tahapan identifikasi masalah, perencanaan dan pemograman, aksi, dan ditutup dengan tahapan evaluasi (Cutlip, Scott M., Center, A. H., Broom, 2006). Oleh karena
itu peneliti tertarik untuk
meneliti bagaimana manajemen Digital Public Relations Duta Wisata
Kakang Mbakyu Kota Malang melalui konten virtual tour.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dan menggunakan metode
depth interviews (wawancara mendalam)
untuk mendapatkan sumber
data primer yang dibutuhkan.
Penelitian yang bertipe
kualitatif deskriptif ini menggunakan metode wawancara mendalam (depth
interviews) sebagai upaya diperolehnya informasi mendalam mengenai strategi
Digital Public Relations Duta Wisata Kakang Mbakyu Kota Malang melalui virtual tour. Metode ini dilakukan dengan melangsungkan kegiatan wawancara yang disebut dengan intensive interviews, yaitu
kegiatan wawancara mendalam secara terus menerus kepada
informan wawancara dan akan dihentikan apabila informasi atau data yang didapatkan telah dirasa cukup
untuk menjawab rumusan masalah (Kriyantono, 2006). Mendukung metode yang dipilih untuk dapat menjawab rumusan masalah, peneliti diharuskan memerhatikan berbagai kompinen penting. Sebagai salah satu bentuk penelitian
kualitatif, informan penelitian merupakan salah satu komponen penting
yang harus diperhatikan dalam pemilihannya
sebagai sumber data (Sutopo,
2006). Peneliti
menggunakan teknik purposive sampling. (Yusuf, 2014) menjelaskan
bahwa purposive sampling merupakan
teknik memilih narasumber atau informan penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian dan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Syarat informan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pihak pengurus
inti Paguyuban Duta Wisata Kakang Mbakyu Kota Malang dan pelaku yang terlibat langsung dalam melakukan manajemen konten virtual tour.
Berikut merupakan
rincian informan penelitian ini:
1.� Tubagus Alfansya
Kamal selaku Presiden Kabinet Kakang Mbakyu Kota Malang.
2.� Ferdinand Jonathan selaku Sekretaris Jenderal Kabinet Kakang Mbakyu Kota Malang.
3.� Mochammad
Ghaniyy Muzakki selaku
Menteri Hubungan Masyarakat dan Teknologi
Informasi Kabinet Kakang Mbakyu Kota Malang.
4.� Adam Chesar
Gunawan selaku Wakil Menteri Kementerian Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabinet Kakang Mbakyu Kota Malang.
5.� Carissa Cerelia Vania selaku anggota Kementerian
Ekonomi Kreatif dan Kerja sama Kabinet
Kakang Mbakyu Kota Malang.
Tipe wawancara
yang digunakan dalam penelitian
ini merupakan wawancara terencana-tidak terstruktur. Menurut (Yusuf, 2014), jenis
wawancara ini telah direncanakan, telah disiapkan daftar pertanyaannya, namun tidak terbatas untuk menambahkan, mengurangi, atau dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan kenyataan yang dilaksanakan selama wawancara berlangsung. Selanjutnya, sumber data sekunder penelitian ini didapatkan dari teknik dokumentasi yang dilakukan dengan pencarian informasi melalui akun Instagram resmi @kangyumalang.
HASIL
DAN PEMBAHSAN
Duta Wisata Kakang Mbakyu Kota Malang dan
Digital Public Relations
�� Kakang
Mbakyu Kota Malang merupakan
duta wisata Kota Malang
yang berada di bawah naungan Pemerintah Kota Malang khususnya sebagai perpanjangan tangan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Malang. Duta wisata
memiliki tiga tugas utama yaitu
mempromosikan, advokasi,
dan menginisasi berbagai
ide untuk kemajuan kota/kabupaten yang dinaunginya khususnya dalam bidang pariwisata (Bahari, 2024). Hal ini selaras dengan hasil wawancara yang didapatkan oleh peneliti kepada kelima informan Kakang Mbakyu Kota Malang.
�Menurut saya, sebagai duta wisata
kami memiliki 3 peran utama yaitu sebagai
educator, initiator, dan promotor. Educator berarti kami sebagai
duta wisata memiliki tanggung jawab untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, dan edukasi kepada masyarakat terutama dalam bidang wisata dan kebudayaan. Initiator berarti kami memulai
suatu kegiatan dan mencetuskan ide-ide atau kegiatan baru yang dapat menarik perhatian wisatawan dan mendukung pengembangan wisata. Promotor
berarti kami sebagai duta wisata memanfaatkan berbagai media untuk menarik perhatian dan meningkatkan minat wisatawan untuk mengunjungi kota Malang� (wawancara dengan Vania, 8
November 2024).
Berdasarkan hasil wawancara tersebut didapatkan fakta bahwa Kakang Mbakyu
Kota Malang telah memahami
dan melaksanakan ketiga fungsi atau tugas
utama sebagai seorang duta wisata.
Hal ini juga membuktikan adanya proses sosialisasi yang dilakukan dalam internal Paguyuban
Kakang Mbakyu Kota Malang.
Peran nyata yang dilakukan
oleh Kakang Mbakyu Kota
Malang juga dapat dilihat
pada unggahan akun resmi Instagram @kangyumalang.
Gambar
1 Unggahan Penugasan Kakang Mbakyu Kota Malang
Sumber:
www.instagram.com/kangyumalang
Seluruh peran yang dilakukan oleh Kakang Mbakyu Kota Malang sebagai duta wisata
selanjutnya juga secara berkala dan real time melalui akun Instagram resmi
@kangyumalang. Kakang Mbakyu
Kota Malang setiap harinya mendapatkan penugasan dengan berbagai macam bidang. Salah satu bentuk nyata
sebagai promotor dapat dilihat dari banyaknya
kegiatan Kakang Mbakyu yang secara langsung atau tidak
langsung mempromosikan Kota
Malang, contohnya seperti menjadi talent dalam pembuatan
video profil Kota Malang, pembuatan
video promosi destinasi wisata, menjadi talent tarian khas Kota Malang dan banyak lagi. Sebagai edukator, Kakang Mbakyu Kota Malang juga tidak jarang menjadi pemateri, mengikuti berbagai diskusi publik atau bahkan
menjadi keynote speaker dalam berbagai
acara yang diadakan oleh instansi
pemerintahan ataupun sektor lainnya. Selanjutnya sebagai inisiator, Kakang Mbakyu Kota Malang juga membuat berbagai macam program yang merupakan inisiasi baru untuk terus memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif Kota Malang. �����������
Berbagai tugas dan peranan yang dilakukan duta wisata Kakang Mbakyu
Kota Malang yang telah dijelaskan
sebelumnya memiliki hubungan erat dengan
praktik Public Relations (PR). Jefkins
(2003 dalam (Wahyuningsih, 2013) menjelaskan bahwa praktik Public Relations merupakan
segala bentuk komunikasi yang telah direncanakan dengan matang dan terstruktur untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan atau instansi. Effendy (1998
dalam (Wahyuningsih, 2013) menjelaskan bahwa dua di antara banyaknya fungsi PR adalah sebagai pembina hubungan baik dengan
stakeholder dan merupakan tonggak
dalam pembangunan citra dan
reputasi suatu korporasi. Lebih lanjut (Coulson-Thomas, 1993) juga menjelaskan bahwa PR memiliki fungsi sebagai penasihat berbagai tingkatan yang ada dalam sebuah organisasi yang berkaitan dengan segala hal
yang memengaruhi citra dan reputasi korporasi yang menjadi sasaran komunikasi perusahaan. Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota
Malang, Baihaqi, S.Pd, SE,M.Si menyatakan bahwa Kakang Mbakyu Kota Malang selalu dan akan terus memperoleh banyak prestasi untuk Kota
Malang. Tidak sampai situ saja,
Kakang Mbakyu juga terus secara pro aktif membina hubungan
dan berkolaborasi dengan berbagai stakeholder dan melakukan
sosialisasi khususnya dalam
bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (Pemerintah Kota Malang, 2024). Analisis
peneliti menyatakan bahwa Kakang Mbakyu
Kota Malang secara tidak langsung dan secara langsung telah melakukan praktik Public
Relations dan melakukan berbagai
fungsi PR.
�Sebagai Duta Wisata
kami memiliki tugas Utama yaitu sebagai educator, promotor,
dan inisiator. Dalam perealisasiannya
kami memiliki tujuan untuk memberikan awareness dan menciptakan
citra baik kepada masyarakat local Kota
Malang hingga mancanegara tentang ada apa
saja di Kota Malang, apa saja yang bisa dilakukan, yang
bisa dibeli dengan memanfaatkan seluruh stakeholder dari pemerintah, pelaku usaha, media, akademisi, dan komunitas.� (wawancara
dengan Jonathan, 8 November 2024).
Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Kakang Ferdinand Jonathan selaku Sekretaris Jenderal Kabinet Kakang Mbakyu Kota Malang juga menunjukkan bahwa Kakang Mbakyu Kota Malang juga selalu menaruh perhatian lebih dan memiliki tujuan untuk membina hubungan baik dengan stakeholder dan terus meningkatkan citra baik Kota Malang. Sebagai upaya adaptasi
terhadap berbagai perkembangan yang terjadi setiap harinya, khususnya perkembangan teknologi, Kakang Mbakyu Kota Malang secara aktif melakukan berbagai peranan sebagai duta wisata
melalui platform digital.
�Selama ini, kami
menggunakan media digital, terutama media sosial untuk media pengumpulan peliputan dan promosi kegiatan yang selama ini kita lakukan.
Sejauh ini media yang
paling sering kami gunakan adalah
media sosial Instagram� (wawancara
dengan Gunawan, 8 November 2024).
�Sebagai Duta Wisata
di zaman sekarang sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara kerja media digital. Karena saat
ini banyak masyarakat yang bermain sosial media seperti Instagram
dan TikTok.� (wawancara dengan
Kamal, 8 November 2024).
Hasil wawancara dan analisis
peneliti menyatakan bahwa Kakang Mbakyu
Kota Malang menggunakan media sosial Instagram sebagai salah satu sarana utama menjalankan
tugas seorang duta wisata. Penggunaan
media digital ini berhubungan
erat dengan praktik Digital Public Relations. (Nasution & Nur, 2018) menjelaskan bahwa Digital Public
Relations merupakan sebuah pemikiran baru yang diimplementasikan
oleh banyak korporasi untuk
mempertahankan dan meningkatkan
citra dan reputasi perusahaan dengan melakukan kegiatan PR melalui media digital atau memanfaatkan berjalannya perkembangan teknologi komunikasi. Sehingga, dapat dikatakan bahwa Kakang Mbakyu
Kota Malang telah melakukan
praktik Digital Public Relations sebagai
duta wisata Kota Malang.
Virtual Tour dan Digital Public Relations Kakang Mbakyu Kota Malang
Menurut Maulana, dkk (2023), virtual tour dapat diartikan sebagai sebuah konsep yang terdiri dari gambar, video, ataupun simulasi yang memungkinkan seseorang untuk dapat mengunjungi suatu tempat secara
daring atau dengan kata
lain dapat mengetahui informasi dan merasakan pengalaman pada suatu tempat tanpa hadir
secara fisik. Konsep virtual tour ini dapat digunakan dalam berbagai sektor mulai dari pariwisata,
pendidikan, budaya, dan masih banyak lagi. Sementara itu, Digital Public Relations diartikan
sebagai bentuk Public
Relations yang merujuk pada pengelolaan
hubungan baik dengan stakeholder, membentuk dan
meningkatkan citra dan reputasi baik sebuah
perusahaan atau instansi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada, yaitu menggunakan media digital (Nasution & Nur, 2018). Kakang Mbakyu Kota Malang sebagai wajah dari
Pemerintah Kota Malang tepatnya
berada di bawah naungan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota
Malang secara garis besar
juga menjadi salah satu agen PR untuk terus membina hubungan baik dengan publik
dan terus mengangkat citra dan reputasi baik Kota Malang. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kakang Mbakyu Kota Malang adalah melalui konten yang mengadopsi konsep virtual tour.
�Secara SOP sendiri,
segmen Iki Lho Ngalam dan Malangpedia yang dapat dibilang sebagai virtual tour yang diupayakan
oleh Kakang Mbakyu Kota
Malang harus memuat informasi
selengkap-lengkapnya, minimal ada
pengalaman ketika berkunjung kesana, seperti suasananya, lalu ada harganya,
ada penjelasan fasilitas-fasilitasnya, dan penggambaran
pengalaman lain melalui
video dan juga tentunya diikuti
dengan narasi yang bagus dan menarik�� (wawancara dengan Muzakki, 8
November 2024).
�� media utama yang digunakan
oleh Kakang Mbakyu Kota
Malang adalah Instagram. Walaupun
banyak content creator lain atau
influencer yang juga membuat konten
berkonsep virtual tour, tapi pembeda
kami sebagai duta wisata adalah akses
yang kami dapatkan untuk mendapatkan
informasi lengkap destinasi wisata tersebut, sebagai duta wisata Kota Malang, saya rasa masyarakat dapat lebih percaya
dan bisa membentuk persepsi
baik mengenai Kota Malang.�
(wawancara dengan Gunawan,
8 November 2024).
Hasil wawancara kepada
salah satu pengurus Kabinet Kakang Mbakyu Kota Malang menyatakan bahwa segmen konten
yang mengadopsi konsep
virtual tour ini sudah diatur
sedemikian rupa sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Adanya SOP ini diharapkan dapat memberikan pengalaman terbaik untuk audiens sehingga dapat merasakan secara garis besar bagaimana pengalaman mengunjungi berbagai destinasi wisata yang ada di Kota Malang. Penggunaan
media digital khususnya Instagram membuat
audiens dapat mengakses konten ini tanpa terbatas
ruang dan waktu, Hasil analisis peneliti melalui wawancara yang dilakukan kepada informan penelitian menunjukkan bahwa adanya konten virtual tour yang dibuat oleh Kakang Mbakyu Kota Malang sebagai duta wisata resmi
Kota Malang membawa kepercayaan
terhadap audiens dan secara otomatis dapat memengaruhi persepsi audiens.
�Kangyu punya dua macam
virtual tour, Iki Lho Ngalam
adalah menunjukkan destinasi wisata terkenal atau popular yang ada di Kota Malang dalam 5 tahun terakhir, melalui segmen ini kami tentunya juga berharap menimbulkan citra baik bahwa Kota Malang sebagai kota pariwisata
yang memiliki banyak sekali destinasi wisata terbaik, sedangkan Malang Pedia sendiri dibuat untuk mengingatkan kita bahwa Kota Malang memiliki destinasi wisata bersejarah yang dapat dipromosikan dan dilestarikan keberadaanya hingga saat ini� (wawancara
dengan Muzakki, 8 November 2024).
��ada dua, intinya kalau Malangpedia itu tentang destinasi sejarah yang sudah melegenda, nah
satunya Iki Lho Ngalam, itu kita highlight destinasi wisata yang viral
baru-baru ini, maksimal 5 tahun
ke belakang� � (wawancara dengan Kamal, 8
November 2024).
�� Melalui
hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa Kakang Mbakyu
Kota Malang memiliki dua jenis
segmen virtual tour yang secara
berkala diunggah di akun resmi media sosial Instagram @kangyumalang. Segmen
virtual tour bernama Malangpedia
merupakan virtual tour yang berfokus
pada destinasi sejarah atau destinasi yang telah bertahan cukup lama di Kota Malang, bahkan
tidak jarang disebut telah melegenda
dan melekat sebagai salah satu ikon Kota Malang. Sedangkan segmen virtual tour berjudul Iki Lho Ngalam memuat
destinasi wisata pendatang baru yang sedang populer di kalangan masyarakat atau bahkan yang belum banyak diketahui oleh khalayak luas. Implementasi konten berkonsep virtual tour ini sesuai dan berkaitan erat dengan praktik
Digital Public Relations, karena melalui
virtual tour, Kakang Mbakyu
Kota Malang dapat membantu membangun citra positif seperti Kota Malang yang kental akan sejarahnya,
Kota Malang adalah kota pariwisata yang memiliki segudang destinasi wisata menarik, dan lain sebagainya. Tidak sampai situ saja, Digital Public Relations juga memungkinkan
audiens untuk berkomunikasi
dengan Kakang Mbakyu Kota Malang melalui kolom komentar ataupun Direct Message (DM). Fokus
virtual tour sebagai strategi Digital Public
Relations yang dilakukan oleh Kakang
Mbakyu Kota Malang merupakan
bentuk upaya jangka panjang untuk terus melakukan pemeliharaan hubungan baik kepada stakeholder yang ada, bukan hanya
sekedar ajang promosi.
Manajemen Digital Public Relations Duta Wisata Kakang Mbakyu
Kota Malang Melalui Konten
Virtual Tour
Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi yang peneliti lakukan, Kakang Mbakyu Kota Malang sebagai duta wisata
Kota Malang mengimplementasikan Digital Public
Relations melalui konten berkonsep virtual tour untuk mencapai
tujuan dan memenuhi tugas sebagai seorang
duta wisata. Terciptanya konten virtual tour baik Iki Lho Ngalam
dan Malangpedia secara berkala tentunya diikuti oleh proses manajemen
yang cukup panjang.
Manajemen program pelaksanaan virtual tour ini dimulai dari
riset, perencanaan dan pemograman, aksi dan komunikasi, dan evaluasi. Proses manajemen yang dilakukan oleh Kakang Mbakyu Kota Malang sesuai dengan empat tahapan
yang idealnya dilakukan
untuk melakukan manajemen
program PR yang dijelaskan oleh (Cutlip, Scott M., Center, A. H., Broom, 2006) dalam buku berjudul Effective Public
Relations. Kegiatan virtual tour sebagai
implementasi Digital Public Relations juga dapat menggunakan tahapan ini diikuti dengan
pelaksanaannya yang bersifat
digital atau dilakukan
dalam media digital. Berikut merupakan
rincian analisis peneliti mengenai manajemen virtual tour Kakang Mbakyu Kota Malang:
1.� Riset
�� Tahapan
yang dilakukan sebagai tahapan pembuka ini memegang peranan
yang cukup penting dalam keberhasilan manajemen praktik PR/Digital PR. Pada tahapan
ini, Kakang Mbakyu Kota Malang, khususnya Kementerian
Hubungan Masyarakat dan Teknologi
Informasi melakukan riset
pada Instagram Kakang Mbakyu
Kota Malang mengenai informasi
apa yang disukai oleh khalayak luas. Kakang Ghaniyy sebagai Menteri Kementrian Humas
TI Kabinet Kakang Mbakyu Kota Malang dalam wawancara
yang dilakukan oleh peneliti
mengatakan bahwa hal ini dilakukan
secara berkala, sehingga akhirnya diputuskan untuk melanjutkan segmen virtual tour Iki Lho Ngalam dan Malangpedia.
��kita melihat antusiasme masyarakat terhadap segmen ini cukup baik
ya, dibuktikan dengan likes, comment, bahkan tidak jarang kami mendapatkan DM berupa respon positif mengenai virtual tour ini,
katanya adanya konten ini membuat masyarakat
pingin datang ke Kota
Malang dan membuktikan bahwa
Kota Malang memang kota pariwisata yang baik, bahkan�� (wawancara dengan Muzakki, 8 November 2024).
Melalui wawancara tersebut dapat diketahui bahwa Kabinet Kakang
Mbakyu Kota Malang telah melakukan riset terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melanjutkan adanya segmen virtual tour. Tahapan ini sejalan dengan
tahapan mendefinisikan
problem atau peluang sebagai tahapan awal manajemen PR yang dijelaskan pada buku Effective
Public Relations (Cutlip, Scott M., Center, A. H., Broom, 2006). Dalam kasus ini, peluang
yang dimaksud adalah respon positif yang diterima dengan adanya segmen ini
yang dapat meningkatkan citra baik Kakang
Mbakyu bahkan Kota Malang
itu sendiri.
2.� Perencanaan dan Pemograman
�� Selanjutnya
Kakang Mbakyu Kota Malang melakukan tahapan yang juga tidak kalah penting,
yaitu perencanaan dan pemograman.
��setelah melakukan riset kamu melakukan scheduling dimana kita menjadwalkan
tempat wisata mana aja yang akan digunakan
sebagai objek virtual tour,
tentunya dipilih dengan perencanaan yang matang dan memerhatikan potensi� (wawancara dengan Kamal, 8 November 2024)
�..kami Kementerian Humas TI selanjutnya yang membagi jadwal, tempat, dan deadline yang
harus dibuat oleh Kakang Mbakyu yang sedang aktif menjabat, segmen virtual tour yang terbaru kemarin dilakukan oleh Kakang Mbakyu Angkatan 2023, setiap Kakang Mbakyu
diwajibkan membuat satu video Iki Lho Ngalam dan satu video Malangpedia, kami juga membuat
SOP untuk pengambilan gambar dan editing�� (wawancara dengan Muzakki, 8
November 2024)
�� Kementerian TI merencanakan konsep yang terstruktur dan matang, termasuk pemilihan lokasi, pengambilan video, narasi, dan waktu pengunggahan. PAKANDAYU bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan konten yang dihasilkan berkualitas dan dapat reach out audiens yang diinginkan, walaupun yang merencanakan adalah Kementerian
TI, tapi seluruh Kakang Mbakyu ikut membuat video
masing-masing, contohnya aku ini
dari Kementerian Ekraf..� (wawancara dengan Vania, 8
November 2024).
Kamal sebagai Presiden
Kabinet Kakang Mbakyu Kota Malang dan Muzakki sebagai
Menteri Kementerian Humas TI menjelaskan bahwa tahapan perencanaan
dan pemograman ini dilakukan dengan matang dan mendapatkan hasil berupa SOP dan penjadwalan yang lengkap sebelum dilakukannya produksi konten virtual tour. Hal ini juga
sejalan dengan penjelasan yang diberikan oleh
Carissa selaku staf ahli Kementerian Ekonomi Kreatif
dan Kerjasama menjelaskan bahwa
seluruh perencanaan dilakukan oleh Kementerian Humas TI lalu
dilanjutkan dengan pembuatan video oleh seluruh Kakang Mbakyu aktif
yang sedang menjabat, tidak terbatas oleh Kementerian apa yang dinaungi. Kegiatan perencaan dan pemograman ini sesuai dengan penjelasan tahapan kedua manajemen
PR yaitu tahapan perencanaan dan pemograman yang berisi pembuatan keputusan berupa rancangan program mulai dari rencana tindakan,
komunikasi, taktik, dan sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan informasi yang didapatkan di tahapan pertama (Cutlip, Scott M., Center, A. H., Broom, 2006).
3.� Aksi dan Komunikasi
Tahapan selanjutnya adalah tahapan aksi dan komunikasi atau yang bisa disebut dengan implementasi. Menurut (Cutlip, Scott M., Center, A. H., Broom, 2006), tahapan ini terjadi
implementasi, aksi, dan komunikasi yang sebelumnya sudah direncanakan sebelumnya sebagai upaya mencapai
tujuan. Implementasi tahapan ini dalam konsep virtual tour Kakang Mbakyu Kota Malang, memuat Kakang Mbakyu aktif
mulai melakukan produksi virtual tour mulai dari mengambil video sesuai dengan SOP yang diberikan oleh
Kementerian Humas TI, melakukan editing video, membuat narasi, dan lain sebagainya. Selanjutnya tahapan ini juga dilanjutkan dengan diunggahnya Iki Lho Ngalam dan Malangpedia ke
Instagram @kangyumalang.
Gambar
2 Unggahan Virtual Tour Kakang
Mbakyu Kota Malang
Sumber:
www.instagram.com/kangyumalang
�..setelah
aku take video dan editing semaksimal mungkin sesuai dengan SOP yang telah diberikan oleh Humti, selanjutnya file tersebut dikumpulkan ke drive
yang tersedia untuk dicek
oleh Humti sebelum diunggah.� (wawancara dengan Adam, 8 November 2024).
�Konten virtual tour tersebut
kami cek, jika kurang sesuai maka akan kami berikan revisi, setelah itu jika sudah acc maka kami yang menentukan konten apa yang diunggah, pada tanggal berapa,desain covernya, dan
caption yang digunakan, karena
pada saat unggahannya harus
disesuaikan dengan event
yang sedang terlaksana. Kemarin barengan dengan Pemilihan Kangyu 2024�� (wawancara dengan Muzakki, 8 November 2024).
Hasil wawancara tersebut
menunjukkan bahwa telah terjadi berbagai
proses manajemen implementasi
dalam tahapan ini, mulai dari produksi
video, editing video, pengumpulan, revisi, pembuatan desain, caption, hingga pengunggahan konten virtual tour. Tidak sampai
situ saja, hasil analisis peneliti pada Instagram resmi
@kangyumalang menunjukkan bahwa
Kakang Mbakyu Kota Malang
juga melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholder dalam
upaya memperluas citra baik Kota Malang, yaitu dengan melakukan
fitur collaboration pada saat
konten virtual tour diunggah,
yaitu dengan Instagram pribadi Kakang/Mbakyu yang videonya sedang diunggah, Instagram resmi milik Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Malang @disporaparkotamalang, Instagram
@coworking.kotamalang, Instagram resmi informasi pariwisata Kota Malang yaitu @tic_kotamalang.
Gambar
3 Pengunaan Fitur Collaboration dalam Konten Virtual Tour
Sumber:
www.instagram.com/kangyumalang
4.� Evaluasi
Tahapan terakhir dan juga merupakan tahapan terpenting yang akan memengaruhi keberlanjutan program virtual tour ini
adalah tahapan evaluasi. Proses manajemen PR
yang dijelaskan oleh (Cutlip, Scott M., Center, A. H., Broom, 2006) juga memuat tahapan evaluasi sebagai tahapan terakhir yang berisikan proses penilaian terhadap seluruh proses mulai dari tahapan
riset, perencanaan. aksi dan komunikasi, dan hasil dari program.
��������������������������
�..seluruh
virtual tour yang sudah diunggah, dilakukan
evaluasi secara berkala dengan melakukan pengecekan pada respon masyarakat mulai like, share, comment, hingga
bentuk komunikasi yang terjadi di dalam virtual tour tersebut..�
(wawancara dengan Jonathan,
2024).
Menurut hasil analisis peneliti, sebagai salah satu bentuk Digital Public Relations, Kakang
Mbakyu Kota Malang telah menyesuaikan tahapan evaluasi yang dilakukan yaitu dengan melihat
bagaimana proses respon
yang terjadi di media digital yaitu
dengan melakukan pengecekan berkala pada Direct
Message, jumlah likes, comment yang diberikan oleh masyarakat, hingga jumlah share. Hal ini tentunya berkaitan
dengan bagaimana informasi yang ingin diberikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, yang juga akan berhubungan dengan citra Kakang
Mbakyu maupun Kota Malang
itu sendiri.
Gambar 4 Bukti Jumlah Views Salah Satu Konten
Virtual Tour
Sumber:
www.instagram.com/kangyumalang
KESIMPULAN
Manajemen
Digital Public Relations oleh Duta Wisata Kakang Mbakyu Kota Malang melalui konten virtual tour dilakukan melewati empat tahapan, dimulai dari tahapan
pertama, yaitu tahapan riset. Tahapan ini dengan
melakukan riset mengenai destinasi-destinasi wisata yang sebaiknya diangkat, melakukan monitoring
media sosial, dan lain sebagainya
untuk selanjutnya memutuskan
langkah yang diambil pada tahap perencanaan dan pemograman. Kementerian Humas TI merancang
segala bentuk persiapan produksi konten virtual tour mulai dari penjadwalan, pembagian destinasi wisata, hingga penetapan Standar Operasional Prosedur pada tahapan kedua. Selanjutnya memasuki tahapan aksi dan komunikasi, pada tahapan ini seluruh Kakang
Mbakyu yang aktif menjabat mulai melakukan produksi, editing, hingga dilakukan pengecekan secara berkala oleh Kementerian Humas TI. Tahapan
ini juga mencakup kegiatan pengunggahan yang dilakukan di Instagram resmi
@kangyumalang. Terakhir, sebagai
tahapan penutup dan tidak kalah penting
adalah tahapan evaluasi yang dinilai dari bagaimana respon audiens di Instagram mengenai unggahan virtual tour seluruh Kakang Mbakyu.
Upaya
pembuatan konten virtual
tour sebagai praktik
Digital Public Relations ini merupakan
bentuk adaptasi Kakang Mbakyu Kota Malang terhadap kemajuan teknologi dan sebagai bentuk tanggung jawab sebagai duta
wisata. Sebagai perpanjangan tangan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Malang, Kakang Mbakyu Kota Malang harus terus berinovasi dan ikut serta dalam upaya menjaga hubungan
baik dengan para
stakeholder dan menjaga serta
meningkatkan citra dan reputasi positif Kota Malang.
DAFTAR PUSTAKA
Bahari, F. (2024). Duta Wisata Punya 3
Tugas dan Fungsi. Https://Www.Rri.Co.Id/Hiburan/677649/Duta-Wisata-Punya-3-Tugas-Dan-Fungsi#:~:Text=%22Duta%20wisata%20punya%203%20tugas,Alfaty%2C%20dipandu%20host%20Agam%20Faiz.
Coulson-Thomas, C. (1993). Public
relations: pedoman praktis untuk PR. Bumi Aksara.
Cutlip, Scott M., Center, A. H., Broom, G.
M. (2006). Effective Public Relations (Tri Wibowo, Terjemahan)
(PRENADAMED).
Danda, E. (2022). �Pengaruh Media Sosial
dan Pengetahuan Terhadap Penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard
(QRIS) Di Kalangan Generasi Z�(Kajian Pada Mahasiswa FEBI UIN Ar-Raniry).
UIN Ar-Raniry.
Nasution, Y. E., & Nur, T. H. (2018).
Pengelolaan Digital Public Relations Rumah Sakit �JIH� Yogyakarta Tahun 2017. Channel
Jurnal Komunikasi, 6(2).
Oktaviana, F., Fariza, M. R., Laili, N.,
Susilowati, T., Putra, M. D. P., Kurniawati, R. Y., Asyhary, M. Z., Dwinari, R.
M., Khotijah, N. A., & Alfiani, S. (2023). Public Relations dalam
Berbagai Dimensi. Nas Media Pustaka.
Paramartha, I. P. A. S., Julianto, I. N.
L., & Mudra, I. W. (2023). Pengaruh Video Virtual Tour 360 Pantai Kuta
Terhadap Respon Emosional Audiens.
Sutopo, H. B. (2006). Penelitian
kualitatif: Dasar teori dan terapannya dalam penelitian. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
Wahyuningsih, L. (2013). Tugas dan fungsi
public relation dalam organisasi. Tugas Akhir Tidak Diterbitkan. Yogyakarta:
Program Studi Sekretari D-III, Fakultas Ekonomi UNY [Universitas Negeri
Yogyakarta]. Tersedia Secara Online Juga Di: Https://Eprints. Uny. Ac.
Id/43513/1/TUGAS% 20AKHIR_. Pdf [Diakses Di Jakarta, Indonesia: 27 Mei 2019].
Yusuf, M. (2014). METODE PENELITIAN
Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan (Ke-1). K E N C A N A.