KONSEP DASAR MODEL PEMBELAJARAN ISLAMIC PARENTING

 

Dinda Nopiana Sari Z1, Muhammad Abid Al Faqh2, Dini Septi Harianti3, Sigit Prasetyo4, Sibawaihi5

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia

Email: [email protected]., [email protected], [email protected],� [email protected], [email protected]

 

INFO ARTIKEL

ABSTRAK

Kata Kunci: Islamic parenting, pendidikan anak, tauhid, akhlak, pola asuh Islami, model pembelajaran, tantangan modern

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keywords:

Pendidikan anak dalam Islam menempati posisi penting sebagai bagian dari tanggung jawab orang tua untuk membentuk generasi yang berakhlak mulia dan taat kepada Allah SWT. Islamic parenting adalah pola asuh yang menggabungkan nilai-nilai tauhid, akhlak, dan adab, dengan orang tua sebagai teladan utama dalam mendidik anak-anak mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep dasar model pembelajaran dalam Islamic parenting dan bagaimana penerapannya di tengah tantangan modern. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-analitis, melalui studi kepustakaan dan wawancara mendalam dengan orang tua muslim yang menerapkan Islamic parenting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Islamic parenting tetap relevan dan efektif dalam membentuk karakter anak yang beriman dan berakhlak baik. Orang tua menerapkan berbagai strategi, seperti komunikasi yang efektif, penggunaan teknologi secara bijak, serta menjadikan rumah sebagai pusat pendidikan Islami, untuk menghadapi tantangan seperti pengaruh media dan lingkungan sekuler. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Islamic parenting, dengan fondasi ajaran Islam yang kuat, mampu menjadi model pembelajaran yang kokoh dalam mendidik anak-anak muslim meskipun berada di tengah era modernisasi

 

ABSTRACT

Child education in Islam occupies an important position as part of the responsibility of parents to form a generation that is noble and obedient to Allah SWT. Islamic parenting is parenting that combines the values of tauhid, morals, and adab, with parents as the main role models in educating their children. This study aims to identify the basic concepts of learning models in Islamic parenting and how they are applied in the midst of modern challenges. The method used in this research is a qualitative approach with a descriptive-analytical method, through literature study and in-depth interviews with Muslim parents who apply Islamic parenting. The results show that the application of Islamic parenting remains relevant and effective in shaping the character of children who have faith and good morals. Parents apply various strategies, such as effective communication, wise use of technology, and making the home the center of Islamic education, to face challenges such as the influence of the media and secular environment. The conclusion of this research is that Islamic parenting, with a strong foundation of Islamic teachings, is able to become a solid learning model in educating Muslim children even in the midst of modernization.

Islamic parenting, child education, tawhid, morals, Islamic parenting, learning model, modern challenges

 

 

PENDAHULUAN

harus dilaksanakan oleh orang tua(A�yun et al., 2015). Pendidikan ini mencakup pengajaran nilai-nilai keimanan, akhlak, dan adab, yang semuanya menjadi landasan bagi pembentukan karakter anak. Dalam Al-Qur'an dan hadis, orang tua diperintahkan untuk tidak hanya memberikan pendidikan duniawi kepada anak-anak mereka, tetapi juga menanamkan nilai-nilai spiritual yang kuat. Islamic parenting, sebagai bentuk pola asuh Islami, menekankan pentingnya menggabungkan pengajaran agama dengan nilai-nilai etis dan moral, sehingga anak-anak tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia dan taat kepada Allah SWT(Mighfar, 2023). Konsep ini menjadi semakin relevan di era modern, di mana tantangan globalisasi dan perubahan sosial memengaruhi dinamika keluarga muslim(Soetari, 2017).

Dalam ajaran Islam, pendidikan anak tidak hanya dilihat sebagai transfer pengetahuan, tetapi sebagai proses pembentukan karakter yang dimulai sejak usia dini(Setiyowati, 2020). Orang tua memiliki tanggung jawab untuk menjadi teladan bagi anak-anak mereka, sebagaimana yang dicontohkan dalam kisah para nabi dan sahabat. Sebagai contoh, dalam Surah Luqman, kita diajarkan tentang pentingnya orang tua memberikan nasihat dan arahan yang bijaksana kepada anak-anak mereka, termasuk menanamkan nilai tauhid, kesabaran, dan akhlak yang baik. Pendidikan yang diberikan harus mencakup aspek spiritual, emosional, dan sosial anak sehingga mereka mampu menghadapi tantangan hidup dengan landasan iman yang kuat(Hardiyana et al., 2022).

Namun, tantangan yang dihadapi oleh keluarga muslim dalam mendidik anak di era modern semakin kompleks. Perkembangan teknologi, media sosial, dan arus globalisasi telah membawa berbagai nilai dan budaya yang sering kali bertentangan dengan ajaran Islam(Meliani et al., 2022). Hal ini mengharuskan orang tua untuk lebih proaktif dalam menerapkan Islamic parenting, dengan tetap mengintegrasikan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, tidak sedikit orang tua yang merasa kesulitan dalam mengadaptasi metode pendidikan Islam dalam konteks modern, yang sering kali didominasi oleh pendekatan yang lebih materialistis dan sekuler(Fikri, 2024).

Penerapan Islamic parenting tidak hanya penting bagi keberhasilan pendidikan anak di dunia, tetapi juga berpengaruh pada pembentukan umat yang kuat(Lestari & Matondang, 2024). Dalam pendidikan Islam, keluarga dianggap sebagai institusi pertama dan utama yang berperan dalam mendidik anak. Oleh karena itu, model pembelajaran yang diterapkan dalam keluarga muslim haruslah mencerminkan nilai-nilai Islami yang kuat dan didasarkan pada pedoman Al-Qur'an dan Sunnah(Mustofa, 2019). Islamic parenting yang baik tidak hanya mampu membentuk anak yang beriman dan berakhlak baik, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi generasi yang bertanggung jawab dalam menjalankan tugas mereka sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi(Tira et al., 2024).

Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep dasar dari model pembelajaran dalam Islamic parenting, serta bagaimana orang tua dapat menerapkannya secara efektif dalam kehidupan keluarga. Penulis juga berusaha mengeksplorasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh orang tua dalam mengadopsi Islamic parenting di era modern, serta solusi yang dapat diambil dari perspektif Islam untuk menjaga keselarasan antara pendidikan agama dan realitas kehidupan sehari-hari. Dengan memahami lebih dalam konsep dasar Islamic parenting, diharapkan keluarga muslim dapat lebih mampu menghadapi tantangan zaman tanpa harus mengorbankan nilai-nilai Islami(Taliwuna, 2024).

 

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yang dipilih karena sesuai dengan tujuan untuk menggali konsep dan penerapan Islamic parenting dalam kehidupan sehari-hari keluarga muslim(Amamu, 2023). Metode deskriptif-analitis diterapkan untuk menganalisis konsep dasar Islamic parenting serta strategi orang tua dalam menghadapi tantangan modern(Arisanti & Sauri, 2023). Penelitian ini menggunakan kombinasi studi kepustakaan untuk memperoleh landasan teori yang kuat serta wawancara mendalam untuk menggali informasi langsung dari para responden(Achjar et al., 2023)

Responden dipilih menggunakan teknik purposive sampling, yang menunjukkan ketelitian dalam pemilihan peserta(Firmansyah, 2022). Kriteria pemilihan responden mencakup orang tua muslim yang memiliki pengalaman aktif dalam menerapkan prinsip Islamic parenting, serta keterlibatan langsung dalam pendidikan anak baik secara spiritual maupun moral. Wawancara dilakukan secara semi-terstruktur, dengan pertanyaan yang dirancang untuk menggali pemahaman, pengalaman, serta tantangan yang dihadapi dalam menerapkan konsep ini. Proses wawancara melibatkan diskusi mendalam tentang metode dan strategi yang mereka gunakan dalam Islamic parenting, seperti penggunaan komunikasi efektif dan media Islami, serta cara menghadapi pengaruh lingkungan sekuler. Melalui pendekatan ini, peneliti berusaha memahami fenomena Islamic parenting dari perspektif orang tua muslim dan mengeksplorasi tantangan yang mereka hadapi dalam konteks modern.

1.        Desain Penelitian

Penelitian ini berbentuk studi kepustakaan (library research) dengan menggunakan literatur-literatur yang relevan mengenai konsep Islamic parenting, pendidikan anak dalam Islam, serta panduan parenting dalam Al-Qur'an dan Hadis(Al-Azizi et al., 2024). Selain itu, studi lapangan juga dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam dengan orang tua muslim yang telah menerapkan Islamic parenting dalam kehidupan sehari-hari mereka(Yuliantika, 2023). Peneliti menggunakan pendekatan ini untuk menggabungkan teori yang ada dengan data empiris, sehingga diperoleh pemahaman yang komprehensif tentang penerapan konsep Islamic parenting(Amala, 2023).

2.        Sumber Data

a.         Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan beberapa keluarga muslim yang menerapkan Islamic parenting. Responden dipilih secara purposive sampling(Zulaikhah, 2019), yaitu dipilih berdasarkan kriteria tertentu seperti lama pengalaman dalam menerapkan pola asuh Islami dan tingkat keterlibatan dalam pendidikan anak.

b.         Data sekunder diambil dari buku, jurnal, artikel ilmiah, serta sumber-sumber lain yang relevan dengan topik Islamic parenting(Mulyani, 2023). Beberapa referensi utama di antaranya adalah kitab klasik dan kontemporer tentang pendidikan anak dalam Islam, serta artikel-artikel akademik tentang parenting Islami di era modern.

3.        Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian Instrumen utama dalam pengumpulan data primer adalah pedoman wawancara semi-terstruktur(Kaharuddin, 2021). Wawancara ini dirancang untuk menggali informasi secara mendalam tentang:

a.       Pemahaman orang tua tentang konsep Islamic parenting.

b.      Cara penerapan nilai-nilai Islami dalam pola asuh sehari-hari.

c.       Tantangan yang dihadapi dalam mendidik anak-anak di era modern.

d.      Strategi yang digunakan orang tua untuk menyeimbangkan antara pendidikan agama dan tuntutan dunia modern.

4.        Keabsahan Data

Untuk memastikan keabsahan data, peneliti menerapkan teknik triangulasi data. Triangulasi dilakukan dengan membandingkan hasil wawancara dengan sumber data sekunder (literatur) dan data dari beberapa responden yang berbeda(Husnullail & Jailani, 2024). Selain itu, member checking dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada responden untuk meninjau kembali hasil wawancara mereka untuk memastikan bahwa informasi yang diberikan sesuai dengan apa yang dimaksudkan.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.        Konsep Dasar Islamic Parenting

Berdasarkan hasil studi kepustakaan dan wawancara dengan responden, ditemukan bahwa Islamic parenting didasarkan pada prinsip-prinsip tauhid (keesaan Allah), akhlak, serta tanggung jawab orang tua dalam membimbing anak sesuai dengan ajaran Al-Qur'an dan Sunnah. Para orang tua yang diwawancarai memahami bahwa mendidik anak adalah amanah besar yang diberikan oleh Allah SWT, dan setiap orang tua memiliki tanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai agama sejak dini.

Konsep dasar ini mencakup beberapa elemen kunci, diantaranya:

a.         Tauhid

Menanamkan keyakinan akan keesaan Allah SWT dan ketergantungan hanya kepada-Nya sebagai prinsip pertama dan utama dalam pendidikan anak.

b.         Ahlak dan Adab

Pendidikan anak dalam Islam juga menekankan pengajaran akhlak mulia dan adab dalam setiap aspek kehidupan, seperti menghormati orang tua, bersikap jujur, dan bertanggung jawab.

c.         Teladan Orang Tua

Sebagian besar responden menyatakan bahwa teladan orang tua dalam keseharian memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan karakter anak. Anak belajar dari perilaku orang tua, sehingga sangat penting bagi orang tua untuk menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai Islami.

 

2.        Penerapan Model Pembelajaran Islamic Parenting

Dalam penerapan sehari-hari, orang tua muslim yang berpartisipasi dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islami ke dalam kehidupan keluarga. Beberapa strategi yang diungkapkan oleh para responden antara lain:

a.         Pendekatan Spiritual

Orang tua mulai mengenalkan anak-anak mereka kepada nilai-nilai Islam melalui praktik ibadah harian seperti shalat, membaca Al-Qur'an, dan mengingatkan anak-anak untuk berdoa dalam berbagai aktivitas.

b.         Komunikasi Yang Efektif

Orang tua berusaha untuk membangun komunikasi yang baik dengan anak-anak, dengan memberikan nasihat yang bijak dan mendidik sesuai dengan ajaran Islam, seperti yang dicontohkan oleh Luqman kepada anaknya dalam Al-Qur'an.

c.         Penggunaan Cerita Islami

Para orang tua sering menggunakan kisah-kisah nabi dan sahabat sebagai sarana untuk menyampaikan nilai-nilai moral dan keagamaan kepada anak-anak. Metode ini dinilai efektif karena anak-anak dapat dengan mudah memahami dan meneladani karakter yang mereka dengar.

��������� Sebagian besar orang tua menyatakan bahwa mereka berusaha keras untuk menyeimbangkan antara pendidikan agama dan pendidikan umum, dengan menekankan pentingnya kedua aspek tersebut untuk keberhasilan anak di dunia dan akhirat.

 

3.        Tantangan Yang DIhadapi

Meskipun banyak orang tua berusaha menerapkan Islamic parenting, penelitian ini menemukan beberapa tantangan yang mereka hadapi, terutama dalam menghadapi arus modernisasi dan globalisasi. Tantangan-tantangan tersebut meliputi:

a.         Pengaruh Media dan Teknologi

Beberapa orang tua mengakui kesulitan dalam mengontrol paparan anak-anak terhadap konten media yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Media sosial dan teknologi modern sering kali menyuguhkan konten yang bertentangan dengan ajaran Islam, yang membuat orang tua harus ekstra hati-hati dalam mendidik anak.

b.         Lingkungin Sekuler

Banyak orang tua merasa bahwa lingkungan sekitar, termasuk sekolah umum dan pergaulan, tidak selalu mendukung pengajaran nilai-nilai Islami. Orang tua harus bekerja lebih keras untuk memastikan anak-anak mereka tetap terjaga dari pengaruh buruk.

c.         Kurangnya Waktu Berkualitas

Kesibukan orang tua, terutama yang bekerja penuh waktu, menjadi hambatan dalam memberikan perhatian dan bimbingan yang cukup kepada anak-anak. Mereka sering merasa kurang memiliki waktu untuk mengajarkan dan mengawasi penerapan nilai-nilai Islam dalam keseharian anak.

 

4.        Solusi dan Strategi Mengatasi Tantangan

Untuk mengatasi tantangan tersebut, para orang tua yang berhasil menerapkan Islamic parenting menyatakan bahwa diperlukan usaha yang konsisten dalam menanamkan nilai-nilai Islam. Beberapa solusi yang mereka praktikkan meliputi:

a.         Mengatur Waktu dengan Bijak

Orang tua berusaha meluangkan waktu berkualitas untuk berdialog dengan anak-anak dan memberikan perhatian terhadap perkembangan mereka, meskipun dalam jadwal yang padat.

b.         Memanfaatkan Teknologi secara Positif

Alih-alih melarang sepenuhnya, beberapa orang tua memilih untuk memperkenalkan konten Islami melalui platform digital yang edukatif, seperti aplikasi Al-Qur'an, video dakwah, dan kisah nabi untuk anak-anak.

 

c.         Pendidikan Berbasis Keluarga

Para orang tua berupaya menjadikan rumah sebagai pusat pendidikan Islami. Mereka secara rutin mengadakan kegiatan keluarga seperti kajian agama dan diskusi bersama tentang ajaran Islam.

Pembahasan

Hasil penelitian ini mengungkapkan elemen-elemen kunci dalam Islamic parenting, yang mencakup nilai tauhid, pembentukan akhlak, dan peran orang tua sebagai teladan utama. Elemen-elemen ini menjadi landasan bagi orang tua dalam membimbing anak-anak untuk mengenal dan menerapkan ajaran Islam secara menyeluruh. Fokus pada nilai tauhid menekankan pengenalan keesaan Allah dan peran-Nya dalam kehidupan, sedangkan pembentukan akhlak meliputi pengajaran perilaku yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah. Orang tua juga menekankan pentingnya menunjukkan perilaku yang baik dalam keseharian sebagai contoh bagi anak-anak mereka.

Penelitian ini juga membahas strategi yang diterapkan orang tua untuk menghadapi tantangan modern, terutama pengaruh media dan lingkungan sekuler. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua merasa perlu menerapkan pendekatan yang lebih terstruktur dalam mendidik anak, termasuk membatasi akses anak ke konten media yang tidak sesuai serta mengenalkan teknologi Islami. Penggunaan aplikasi dan konten Islami pada gawai anak menjadi salah satu langkah konkret yang diambil, membantu anak mendapatkan paparan nilai Islami dalam bentuk cerita, video, atau aplikasi belajar Al-Qur�an yang interaktif. �

Komunikasi yang efektif juga menjadi kunci dalam Islamic parenting, di mana orang tua secara aktif mengajak anak berdiskusi tentang nilai-nilai yang mereka pelajari, baik dari pengalaman sehari-hari maupun dari media Islami. Misalnya, beberapa orang tua menerapkan sesi tanya-jawab setelah shalat bersama untuk mendiskusikan peristiwa yang dialami anak di sekolah atau lingkungan sosial lainnya, membantu anak mengaitkan nilai Islami dengan situasi nyata.

Penggunaan teknologi secara bijak juga diimplementasikan dengan cara mengawasi penggunaan gawai anak. Para orang tua yang diwawancarai mengaku melibatkan anak dalam memilih aplikasi Islami, seperti permainan yang memuat kisah nabi atau aplikasi doa sehari-hari, untuk meningkatkan minat anak dalam mempelajari Islam. Mereka juga menetapkan aturan yang jelas mengenai durasi penggunaan gawai dan mendampingi anak saat mengakses konten tersebut.

Lingkungan rumah sebagai pusat pendidikan Islami menjadi aspek yang tidak kalah penting. Para orang tua berupaya untuk menciptakan suasana Islami di rumah, misalnya dengan memperbanyak kegiatan keluarga yang berhubungan dengan keislaman seperti membaca Al-Qur'an bersama atau mendiskusikan kisah-kisah para nabi. Selain itu, waktu berkualitas juga diutamakan, di mana orang tua meluangkan waktu untuk kegiatan religi bersama anak-anak di akhir pekan.

Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Islamic parenting, dengan pendekatan komunikatif dan penggunaan teknologi yang bijak, mampu membantu orang tua muslim mendidik anak mereka di tengah tantangan modern. Namun, implementasi praktis strategi ini memerlukan konsistensi dan keterlibatan aktif orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak-anak mereka sehari-hari.

 

KESIMPULAN

Penelitian ini menyimpulkan bahwa Islamic parenting adalah model pendidikan yang menggabungkan nilai-nilai keislaman dengan pola pengasuhan yang holistik. Konsep dasar dari Islamic parenting meliputi penanaman tauhid, pembentukan akhlak mulia, pendidikan adab, dan peran penting orang tua sebagai teladan dalam kehidupan anak. Model ini bukan hanya tentang memberikan pendidikan agama secara formal, tetapi juga mencakup aspek spiritual, emosional, dan sosial yang diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun menghadapi berbagai tantangan modern, seperti pengaruh media, globalisasi, dan kesibukan orang tua, Islamic parenting tetap relevan dan dapat diterapkan secara efektif melalui strategi yang tepat. Beberapa strategi yang berhasil diterapkan oleh orang tua muslim mencakup penggunaan teknologi secara positif, menjaga komunikasi yang terbuka dengan anak, dan memanfaatkan waktu berkualitas untuk menanamkan nilai-nilai Islami.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa meskipun tantangan seperti lingkungan sekuler dan pengaruh media dapat menyulitkan penerapan Islamic parenting, orang tua muslim yang berkomitmen tetap mampu menjaga keseimbangan antara pendidikan agama dan pendidikan umum anak-anak mereka. Dengan pendekatan yang konsisten dan kesadaran akan pentingnya teladan orang tua, Islamic parenting dapat menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang baik dan keteguhan iman. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan pentingnya Islamic parenting dalam membentuk karakter anak-anak muslim yang kuat di tengah perubahan sosial yang cepat. Bagi keluarga muslim, penerapan Islamic parenting bukan hanya sebagai sarana untuk mencapai tujuan duniawi, tetapi juga untuk mempersiapkan anak-anak mereka menghadapi kehidupan yang lebih bermakna sesuai dengan ajaran Islam.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

A�yun, Q., Prihartanti, N., & Chusniatun, M. A. (2015). Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Usia Dini (Studi Kasus Pada Keluarga Muslim Pelaksana Homeschooling). Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Achjar, K. A. H., Rusliyadi, M., Zaenurrosyid, A., Rumata, N. A., Nirwana, I., & Abadi, A. (2023). Metode Penelitian Kualitatif: Panduan Praktis untuk Analisis Data Kualitatif dan Studi Kasus. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.

Al-Azizi, M. A., Huda, K., & Bakar, M. Y. A. (2024). KONSEP FITRAH MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 9(2), 7238�7253.

Amala, A. (2023). Persepsi Masyarakat Terhadap Peran Ayah Dalam Menerapkan Parenting Di Komplek Putroe Aceh Serta Relevansinya Dengan Al-Qur�an. UIN Ar-Raniry Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.

Amamu, D. A. Al. (2023). Pola Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Memaksimalkan Pembelajaran Sikap Peserta Didik Perspektif Stifin Di SMP Islam Ibnu Hajar Bogor. Institut PTIQ Jakarta.

Arisanti, R., & Sauri, S. (2023). Analisis Kebijakan Program Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Partisipasi Orang Tua dan Masyarakat. Mimbar Kampus: Jurnal Pendidikan Dan Agama Islam, 22(1), 103�124.

Fikri, M. A. (2024). Pendidikan Islam dan Pembentukan Identitas Muslim di Era Globalisasi. Sasana: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(1), 149�156.

Firmansyah, D. (2022). Teknik pengambilan sampel umum dalam metodologi penelitian: Literature review. Jurnal Ilmiah Pendidikan Holistik (JIPH), 1(2), 85�114.

Hardiyana, A., Afiani, W. F., & Fajria, N. R. (2022). Efektivitas Pendidikan Anak di Lingkungan Keluarga dalam Pembentukan Moral Anak Usia Dini. NANAEKE: Indonesian Journal of Early Childhood Education, 5(1), 27�42.

Husnullail, M., & Jailani, M. S. (2024). TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA DALAM RISET ILMIAH. Jurnal Genta Mulia, 15(2), 70�78.

Kaharuddin, K. (2021). Kualitatif: ciri dan karakter sebagai metodologi. Equilibrium: Jurnal Pendidikan, 9(1), 1�8.

Lestari, I., & Matondang, H. A. (2024). Harmoni Tauhid Dalam Wadah Islamic Parenting Pada Kasus Kabupaten Karo Sumatera Utara. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 7(2), 130�142.

Meliani, F., Iqbal, A. M., Ruswandi, U., & Erihadiana, M. (2022). Konsep Moderasi Islam dalam Pendidikan Global dan Multikultural di Indonesia. Eduprof, 4(1), 195�211.

Mighfar, S. (2023). Islamic parenting perspektif Imam Al-Ghazali. Atthufulah: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 119�130.

Mulyani, D. T. (2023). Konsep Pendidikan Akhlak Dalam Buku Islamic Parenting Karya Syaikh Jamal Abdurrahman Pada Anak Sekolah Dasar. Institut Agama Islam Negeri Curup.

Mustofa, A. (2019). Metode keteladanan perspektif pendidikan islam. CENDEKIA: Jurnal Studi Keislaman, 5(1), 23�42.

Setiyowati, E. (2020). Pembentukan kepribadian islami pada anak usia dini. Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam Dan Sosial, 14(2), 157�165.

Soetari, E. (2017). Pendidikan karakter dengan pendidikan anak untuk membina akhlak islami. Jurnal Pendidikan UNIGA, 8(1), 116�147.

Taliwuna, M. (2024). Strategi pendidikan moral dalam menghadapi tantangan digitalisasi bagi generasi Z. SHAMAYIM: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani, 3(2), 45�64.

Tira, Y., Suwandi, I., & Rifki, M. (2024). Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar dalam Perspektif Islam. Murid: Jurnal Pemikiran Mahasiswa Agama Islam, 2(1), 1�12.

Yuliantika, N. Y. (2023). Peran Parenting Islami Pada Anak Usia 0-3 Tahun. JURNAL TILA (Tarbiyah Islamiyah Lil Athfaal), 3(1), 399�404.

Zulaikhah, S. (2019). Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam Di Smpn 3 Bandar Lampung. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 10(1), 83�93.

 

� 2025 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)