LITERATUR RIVIEW: TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL AND CONTENT KNOWLEDGE
(TPACK) DALAM PENGAJARAN KETERAMPILAN BAHASA ARAB
Ana Mualimah1, Koderi2,
Fachrul Ghazi3, Ahmad sodiq4
UIN
Raden Intan Lampung, Indonesia
Email:[email protected], [email protected], [email protected], [email protected]
INFO
ARTIKEL |
ABSTRAK |
Kata Kunci: TPACK; Learning Model; Arabic Learning Keywords: |
In an increasingly interconnected global world, learning Arabic is
essential for promoting linguistic and cultural competency. To guarantee the
efficiency In light of technological improvements,
the TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) approach shows itself
to be a good strategy for teaching Arabic. The purpose of this study is to
investigate how well TPACK is applied and how well it covers the four
language skills in Arabic language training. Using a qualitative approach and
descriptive methodology, this study collected data through observational
studies of pertinent research on the subject matter and literature review
approaches. The results of the study show unique TPACK features in the
teaching of language skills. Materials are gently presented using the Sam'iyyah-bashariyah method in the hearing (maharahistima') talent, which makes use of the plotagon narrative application. Then, using the muhadatsah, munaqasyah, and sardulqissah techniques, content is presented in video
format for speaking (maharah kalam). making use of
the online learning.aljazeera.net platform. PowerPoint presentations and the sam'iyyah-shafahiyah approach are used to actively
communicate the materials for the reading (maharah qiraah) talent. Last but not least, the sam'iyyah-bashariyyah technique, which makes use of the
YouTube application, actively presents content in the writing (maharah kitabah) talent. The
numerous results included in this study suggest that using TPACK in Arabic
language instruction can improve student engagement and motivation while
assisting teachers in creating more interesting lesson plans. ABSTRACT Pengajaran Bahasa Arab adalah bagian krusial dalam pengembangan kompetensi linguistik serta budaya di tengah masyarakat global yang kian terhubung. Dalam usaha memastikan bahwasanya pengajaran Bahasa
Arab efektif serta sejalan terhadap perkembangan teknologi informasi, pendekatan TPACK
(Technological Pedagogical Content Knowledge) muncul
sebagai pendekatan yang
sesuai. Penelitian ini bertujuan
untuk menggali implementasi
dan efektivitas TPACK dalam konteks
pembelajaran Bahasa Arab meliputi
empat keterampilan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui teknik literature review terhadap
penelitian-penelitian yang relevan
terkait topik yang dibahas. Hasil Penelitian menunjukkan
bahwa ditemukan ciri-ciri TPACK dalam pembelajaran
keterampilan berbahasa.
Adapun pelaksanaan komponen
TPACK dalam maharah istima',
materi diputar secara halus melalui metode sam'iyyah-bashariyah dengan penerapan cerita plotagon. Selanjutnya dalam maharah kalam materi disajikan dalam bentuk video melalui metode muhadatsah, munaqasyah, dan sardulqissah dengan aplikasi berbasis website
learning.aljazeera.net. Selanjutnya pada Mahara Qiraah, materi disampaikan secara aktif melalui metode sam'iyyah-shafahiyah dengan media power point. Sedangkan
maharah kitabah, materinya ditampilkan secara aktif melalui metode sam'iyyah-bashariyyah dengan aplikasi youtube. dari berbagai hasil penelitian yang telah dibahas, mengindikasikan bahwa penggunaan TPACK dalam pembelajaran Arab dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa, serta membantu guru dalam mendesain pengalaman pembelajaran yang lebih menarik. |
TPACK;
Model Pembelajaran; Pembelajaran
Bahasa Arab |
����������� Tidak diragukan lagi, globalisasi dan digitalisasi saat
ini tidak mungkin dipisahkan dari perkembangan dunia. Aspek ekonomi, politik,
dan sosial dalam kehidupan manusia semuanya bertransformasi melalui Era
Essential Society 5.0, yang juga tidak dapat dipisahkan dari bidang teknologi
dan pendidikan. Kemajuan
tersebut membawa dampak besar pada bidang pendidikan dan teknologi yang banyak dipakai
dalam beragam sendi kehidupan setiap harinya. Perihal tersebut ditunjukkan
melalui maraknya beragam media dan platform sistem manajemen pembelajaran. Diantara pengaruh
perkembangan sosial 5.0 di bidang pendidikan serta teknologi adalah
pembelajaran berbasis teknologi (Trisyanti dan Prasetyo, 2018).
Pengimplementasian teknologi pada pembelajaran berarti pendidik
bisa menguasai teknologi dalam menggabungkannya dalam tahapan pembelajaran.
identik dengan nomor Permendikbudristek. 16 Tahun 2007 yang mengatur bahwasanya
sosok guru wajib memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi serta
komunikasi (Agusta Ryandi, 2020). Hal ini memiliki tujuan untuk membantu proses
belajar mengajar dan memberikan lebih banyak rincian tentang guru. Perihal
berikut selaras terhadap kriteria proses Permendikbudristek Nomor 22 Tahun 2016
yang menyatakan bahwa guru harus mahir memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi agar dapat melaksanakan prinsip pembelajaran yang meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pembelajaran.
Sebenarnya
permasalahan-permasalahan yang muncul dalam tahapan pembelajaran, terkhusus
dalam pengajaran bahasa Arab, menjadi alasan mengapa teknologi pembelajaran itu
diperlukan. Di antaranya, mempelajari bahasa Arab adalah hal yang menjenuhkan,
tidak menarik, lamban, serta kurang beragam. Oleh karena itu, teknologi hadir
untuk menawarkan solusi berdasarkan permasalahan ini. Selain itu, pembelajaran
dapat dibuat lebih menarik, dinamis, dan beragam dengan memanfaatkan teknologi.
Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Nasution tentang keunggulan
teknologi di dalam kelas: pertama, membantu siswa lebih memperhatikan, fokus,
lebih termotivasi, dan lebih mandiri; kedua, hal ini dapat menghemat waktu guru
ketika menyampaikan konten, menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan dan
menarik bagi siswa; dan ketiga, hal ini dapat memotivasi guru untuk lebih
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan komputer mereka. (Nasution,2018)
����������� Berkat internet of things, ilmu
pengetahuan tidak lagi dibatasi oleh waktu dan lokasi di tengah keberadaan
manusia. Dalam hal ini, guru terampil dalam memasukkan teknologi ke dalam
rencana pembelajaran mereka untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran
mereka. Ide ini konsisten dengan TPACK, atau pengetahuan konten pedagogis
teknologi. Metode ini dilatarbelakangi oleh teori Pedagogical Content Knowledge
(PCK) Shulman tahun 1986. Sesuai dengan ekspektasi periode Society 5.0, yang
sangat menekankan pada kemahiran teknis, kerangka kerja TPACK memberikan para
pendidik alat yang mereka perlukan untuk menggunakan teknologi untuk mendidik
secara efektif (Armiyati et al., 2022).
����������� Koehler & Mishra (2006)
memberikan pengenalan awal mengenai pengertian TPACK (Technological Pedagogical
Content Knowledge). Konsep PCK (Pengetahuan Konten Pedagogis) Shulman (1986)
menjadi landasan bagi pengembangan kerangka TPACK oleh Koehler & Mishra.
Untuk melengkapi dan meningkatkan metode pengajaran yang digunakan di kelas,
teknologi diintegrasikan ke dalam kerangka PCK. Pengetahuan Teknologi (TK),
Pengetahuan Pedagogis (PK), Pengetahuan Konten (CK), Pengetahuan Teknologi
Pedagogis (TPPK), Pengetahuan Konten Teknologi (TCK), Pengetahuan Konten
Pedagogis (PCK), dan Pengetahuan Teknologi Pedagogis dan Konten (TPACK) adalah
tujuh komponen utama TPACK.
����������� Yang pertama adalah Pengetahuan Teknologi (TK), yang mengacu pada pemahaman instruktur tentang apa dan bagaimana perangkat lunak, program, dan teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran. Kemampuan beradaptasi dan keinginan mempelajari teknologi baru juga merupakan bagian dari taman kanak-kanak. Mengingat betapa cepatnya teknologi berkembang, memiliki kapasitas untuk mempelajari hal-hal baru dan mengikuti perkembangan inovasi pedagogi terbaru sangatlah penting. Sebagai gambaran, evolusi perangkat lunak pendidikan dimulai dengan Power Point, Lectora, Adobe Captivated, dan Adobe Flash, dan berlanjut dengan munculnya teknologi Augmented Reality. Program ini dapat membantu dalam proses pembelajaran. (Pada tahun 2022, Armiyati dkk)
����������� Kedua, pengetahuan pedagogi (PK)
mengacu pada pemahaman guru terhadap karakteristik siswa, cara membuat rencana
pembelajaran dan menilai hasil belajar, serta model, teknik, dan taktik
pembelajaran apa yang efektif. Memiliki pengetahuan pedagogi juga berarti mampu
menguasai teknik pengajaran terkini atau bahkan mengembangkan teknik baru
berdasarkan kebutuhan kelas.
Ketiga, penguasaan pendidik terkait materi pelajaran ataupun substansi materi dengan menyeluruh serta mendetail yang hendak diajarkan pada siswa disebut dengan content knowledge (CK), atau pemahaman terhadap topik. Padmavathi (2017) Tentu saja konten pengetahuan ini berbeda-beda tergantung pada tingkat pendidikan.
Keempat, pengetahuan pedagogi teknologi, atau TPK, mengacu pada pemahaman guru tentang bagaimana menggunakan teknologi untuk membantu siswa belajar. TPK mencakup pengetahuan tentang:
1.
Bagaimana teknologi
dapat meningkatkan pengajaran dan pembelajaran serta
2.
Bagaimana teknologi
dapat mengubah cara pendidik meningkatkan
metode mereka.
3.
Cara-cara dimana teknologi
dapat mengubah pengajaran di kelas
4.
Bagaimana teknologi
dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan dan memberikan pelatihan yang berhasil
5. Bagaimana teknologi
dapat membantu siswa dalam menyelesaikan beberapa masalah mereka�����������
Kelima, kemahiran guru dalam menggunakan teknologi dikenal dengan istilah Technological Content Knowledge (TCK). TCK adalah proses dimana pendidik menggunakan teknologi untuk menjelaskan konten (hal) dengan cara yang sebelumnya tidaklah mungkin tercapai. TCK mengacu pada kapasitas pendidik dalam menilai serta memakai teknologi guna mengembangkan representasi terbaru selama mentransfer materi pembelajaran yang mempunyai kualitas unik guna mengubah proses berpikir siswa.
����������� Keenam adalah pengetahuan konten
pedagogis (PCK), yaitu kemampuan memasukkan pengetahuan materi pelajaran ke
dalam proses pengajaran. Pada tahun 2020, Guru Nuangchalerm menerapkan taktik
khusus selain hanya memberikan materi sambil mengajarkannya. Karena tidak semua
teknik berhasil untuk setiap konten, PCK juga mengacu pada keakuratan guru
dalam memilih pendekatan atau strategi terbaik untuk mata pelajaran tertentu
dan berdasarkan kepribadian siswa.
����������� Pengetahuan Pedagogis Teknologi (TPK) berada di urutan ketujuh. Teknologi dan pedagogi memiliki hubungan timbal balik, menurut TPK. TPK juga mengacu pada kapasitas bawaan guru untuk menentukan serta mengimplementasikan teknologi yang cermat guna memfasilitasi berbagai penerapan.
Ketujuh elemen tersebut digabungkan untuk membentuk kerangka kerja yang dikenal sebagai TPACK, yang mengacu pada kapasitas guru untuk memasukkan teknologi ke dalam penyampaian konten sekaligus memanfaatkan kemampuan pedagogis (Dag, 2017). Perihal berikutlah yang memperbedakan tingkat pemahaman kompetensi tiap pendidik mata pelajaran.
Dengan menggabungkan CK,
PK, serta PCK menjadi satu kesatuan, TPaCK mengoptimalkan TK dalam pembelajaran dan bisa memberikan
hasil pengalaman pembelajaran
yang lebih menarik, baik, dan efisien. Rahman melanjutkan, proses pembelajaran
yang dimaksud memberikan bobot yang sama terhadap sikap dan pengembangan karakter serta kompetensi kognitif siswa. Untuk menyesuaikan pendekatan, strategi, prosedur, serta metode pengajaran
dengan kebutuhan topik yang diajarkan, seorang guru harus mampu melaksanakan PCK dengan integritas TPACK (Sintawati & Indriani,
2019).�
Sesuai dengan pedoman yang
diberlakukan pada Perundang-Undangan Nomor 14 Tahun 2005 terkait Guru serta
Dosen, sosok guru diharapkan mempunyai penguasaan baik Pengetahuan Pedagogis
(PK) maupun Pengetahuan Isi (CK) sebagai landasan pokok untuk praktik mengajar
(Terpstra, 2015) . Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
merupakan kerangka yang termasuk dalam pengembangan Pedagogical Content
Knowledge (PCK) dan merepresentasikan kompetensi dalam melakukan integrasi
teknologi terkait tahapan penyampaian materi, yang memadukan kapabilitas
penggunaan kecakapan pedagogi.
METODE PENELITIAN
Guna menjabarkan implementasi serta kemanjuran TPACK untuk
pemerolehan bahasa Arab, studi ini menggunakan penelitian kualitatif, yang memberikan
hasil data deskriptif dari objek penelitian berbentuk kekuatan kata-kata
tertulis ataupun lisan.
Metode
pengumpulan data meliputi studi observasional dan tinjauan pustaka. Informasi yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari konferensi, simposium, buku, jurnal, serta sumber lainnya
yang sejalan terhadap pokok pembahasan. Sesudah pengumpulan data, peneliti menggunakan metodologi interpretasi data untuk menganalisis
data dan menjelaskan temuan
secara memadai dalam kaitannya dengan teori yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi. Agar terciptanya gambaran penelitian yang menyeluruh, peneliti kemudian menyusun seluruh pemikiran dari permasalahan tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Implementasi TPACK dalam Pembelajaran Keterampilan Bahasa Arab
1.
Pengembangan Materi Keterampilan Istima� Menggunakan Aplikasi Plotagon Story
Artikel �Pengembangan
Materi Keterampilan Mendengarkan
Menggunakan Aplikasi Cerita Plotagon
Multimedia� memberikan permisalan
penggunaan TPACK dalam pembelajaran
Maharh Istima. Diterbitkan
pada konferensi ISLAGE (International Symposium on
Religious Literature and Heritage) periode 2021 oleh
Umi Machmudah dkk. dan didistribusikan oleh Atlantis Press (Salma et al., 2022). Kemampuan siswa dalam menanggapi pertanyaan materi pelajaran dengan benar setelah
latihan menyimak dengan menggunakan aplikasi Plotagon Story dapat diartikulasikan sebagai tujuan pembelajaran pembelajaran. Berdasarkan tujuan pengajaran yang dikembangkan bisa diambil kesimpulan bahwasanya tempat TPACK dalam keempat unsur (A: Audiens, B: Perilaku, C: Kondisi, D: Derajat) rumusan tujuan pengajaran berada dalam posisi Kondisi, ialah mendengarkan.
2.
��Learning.Aljazeera.Net� sebagai
Media Pembelajaran Maharah
Kalam
�di Universitas Darussalam Gontor.
Ilustrasi penerapan TPACK
dalam pendidikan Maharah
Kalam. Pada tahun 2022, Umi Machmudah
dan Siti Nikmatul Rochma menerbitkan esai berjudul �Maharah Kalam Belajar dengan
Pembelajaran.Aljazeera.Net Media di Universitas Darussalam Gontor�
di Lisan Arabiya: Journal of Language Education Arabia. (Mahmudah & Rochma, 2022). Tujuan pembelajaran
pada pembelajaran ini adalah agar siswa dapat mengucapkan ungkapan dasar yang berisikan kata �tanya� serta �jawaban� dengan benar sesudah
melihat video dalam platform media
�Learning.Aljazeera.Net.� Pada perihal berikut TPACK diposisikan pada posisi Kondisi tujuan pengajaran ialah menonton film dalam media
�Learning.Aljazeera.Net�.
3.
Desain
Media Pembelajaran �Powerpoint�
Untuk Materi Keterampilan Membaca
Sebagai pelajar kita pasti mengenal
media PowerPoint yang merupakan salah satu jenis aplikasi
perangkat lunak komputer. Alat ini menawarkan beberapa keunggulan dan dapat digunakan untuk berbagai kegiatan pembelajaran, khususnya pengembangan pemahaman bacaan dalam bahasa Arab. Guru dapat memanfaatkan media ini untuk membuat perangkat pembelajaran keterampilan membaca dengan berbagai cara, mulai dari menyisipkan
bahan hingga menentukan tema, ikon, warna, serta elemen
lainnya. dengan maksud untuk membuat konten semenarik mungkin secara visual dan memudahkan siswa memahami pelajaran hingga bisa meraih tujuan pengajaran yang diperlukan.
4.
Media
Pembelajaran Imla� dengan
Menggunakan YouTube
Pengguna situs berbagi video terkenal YouTube bisa
mengunggah, melihat, serta mendistribusikan video melalui metode terkhusus
dengan gratis. Hampir semua pengguna internet, lebih dari satu miliar orang menggunakan
YouTube. Program ini memungkinkan pengguna mengunduh video YouTube tanpa
batasan waktu dan gratis. Hasilnya, YouTube juga menjadi sarana pembelajaran
yang sangat baik, khususnya untuk pengajaran bahasa Arab di Kitab Maharah.
Dengan memakai perangkat lunak YouTube ini, para pendidik juga dapat membuat
sumber daya pendidikan sekreatif mungkin, dengan tujuan agar siswa dapat
menonton film tersebut berkali-kali. Hasilnya, siswa menjadi lebih mudah
memahami konten yang diajarkan.
Tabel 1. Contoh Penerapan TPACK pada
Pembelajaran
KomponenTPACK |
Definisi Singkat |
Contoh
Penerapan |
Technological Knowledge (TK) |
Pengetahuan terkait beragam wujud teknologi yang bisa dipergunakan pada pengajaran dan merujuk kepada keterampilan pendidik dalam memakainya |
Guru dapat merancang media pengajaran serta bahan pengajaran memakai beberapa aplikasi diantaranya ms.word, ms.power point, adobe, serta lainnya. Kemudian guru bisa mengunjungi internet, menanyangkan bahan pengajaran dengan bentuk PPT memakai LCD proyektor. Contoh : guru memakai media berwujud video pengajaran yang ditayangkan memakai proyektor. |
Pedagogical Knowledge (PK) |
Pengetahuan terkait strategi pengajaran di
kelas. |
Guru dapat menetapkan pendekatan, model, teknik,
serta strategi pengajaran yang akurat guna mengajakarkan materi pengajaran
serta membentuk pengajaran yang berarti. Contoh: guru mengimplementasikan
model pengajaran PBL melalui beberapa teknik seperti bertanya jawab,
observasi, serta diskusi melalui bantuan media konkret serta video pengajaran. |
Content Knowledge (CK) |
Pengetahuan terkait materi pengajaran yang hendak dijelaskan. |
Pendidik memahami materi pengajaran yang hendak
dijelaskan memakai rujukan terbaru serta dapat mengaitkannya dengan
lingkungan di sekitar peserta didik. |
Tecnological Pedagogical Knowledge (TPK) |
Pengetahuan mengenai teknologi yang dipakai guna membentuk interaksi baru pada pengajaran. |
Pendidik bisa menjalankan model pengajaran blanded learning dengan beragam platform digital semisal zoom meeting, google meet, ataupun yang yang lain. |
Tecnological Content Knowledge (TCK) |
Pengetahuan terkait pemakaian teknologi guna membentuk suatu konten ataupun merancang materi pengajaran dengan metode yang berbeda serta lebih menarik. |
Pendidik dapat mengembangkan materi pengajaran
dengan basis digital dengan bentuk flipbook supaya bisa diakses oleh
peserta didik tiap saat memakai program dengan basis online semisal anyflipbook.
Kemudian Pendidik bisa merancang media pengajaran berbentuk video ataupun
yang lain guna menjabarkan materi yang memiliki sifat abstrak. |
Pedagogical Content Knowledge (PCK) |
Pengetahuan untuk memadukan materi ataupuun
konten melalui strategi pedagogi supaya materi itu bisa dipahami murid secara
mudah. |
Pendidik dapat memakai perumpamaan dalam
pengajaran serta memberi permisalan nyata dalam kehidupan setiap harinya
menurut materi yang dipelajari. |
Tecnological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) |
Pengetahuan tentang integrasi dari teknologi,
pedagogi, dan materi/konten yang disusun dalam sebuah rancangan pembelajaran
(RPP) |
Pendidik mampu menerapkan model pembelajaran PBL
pada pembelajaran daring yang menggunakan platform google meeting berbantuan
media video pembelajaran dan LKPD berbasis digital berupa liveworksheet. |
KESIMPULAN
Guru dapat menciptakan strategi pengajaran yang efektif
dengan memahami interaksi rumit antara teknologi, pedagogi, dan konten, yang
dikenal sebagai TPACK. Ketika belajar bahasa Arab, baik melalui maharah maupun
'anasir, siswa sering kali menemui sejumlah tantangan dalam memahami materi
pelajaran. Hasilnya, TPACK memainkan peran penting dalam membantu siswa
memahami konten yang diajarkan dan membantu mereka mencapai tujuan pembelajaran
yang diinginkan. Berikut media yang digunakan dalam proses pembelajaran mengadopsi
TPACK dalam pembelajaran bahasa Arab: Penciptaan Sumber Keterampilan Istima
Desain IMLAH: Naskah Islam Linguistik dan Humaniora Jilid V Nomor 1 Tahun 2023
33 Maharah Kalam Pembelajaran dengan Media �Learning.Aljazeera.Net di
Universitas Darussalam Gontor, Menggunakan Aplikasi Cerita Plotagon, �Powerpoint� Sumber Edukasi untuk Materi Keterampilan Membaca, dan Media
Pembelajaran Imla� dengan Menggunakan YouTube.
DAFTAR PUSTAKA
Agusta Ryandi. (2020). Implementasi Peraturan Menteri Pendidikann Nasional
No. 16 tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik di Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Wahtahan Pusaran 8 Kecematan Enok. Sekolah Tinggi Agama Islam
Auliyaurrasyidin.
Armiyati, L., Siliwangi, U., Fachrurozi, M. H., & Siliwangi, U. (2022).
Technological
pedagogical content knowledge ( TPACK ) mahasiswa calon guru di Tasikmalaya. 09(02), 164�176.
Best,
J. (1970). Research in Education. Prentice Hall.
Dag, D.
(2017). Pre-Service Teachers� TPACK Development and Conceptions through a TPACKBased Course. Australian Journal of Teacher Education,
42(11), 150�171. https://doi.org/https://doi.org/10.1422
1/ajte.2017v42n11.10
Hasan,
L. M. U., & Machmudah, U. (2022). Imla� Learning
Media by Using Youtube for Prospective Students at Gontor Islamic Boarding School Darussalam. Proceedings of
the International Symposium on Religious Literature and Heritage (ISLAGE 2021),
644(Islage 2021), 65�69. https://doi.org/10.2991/assehr.k.2202 06.008
�Koehler, M. J., & Mishra, P. (2006).
Technological Pedagogical Content Knowledge: A Framework for Teacher Knowledge.
Teachers College Record, 1017�1054.
Mahmudah,
U., & Rochma, S. N. (2022). Pembelajaran
Maharah Kalam dengan Media
�Learning.Aljazeera.Net� di Universitas Darussalam Gontor.
Lisanan Arabiya: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 6(1),
45�68. https://doi.org/10.32699/liar.v6i1.260
7
Nasution, S. H. (2018). Pentingnya literasi teknologi bagi Mahasiswa Calon
Guru Matematika. Jurnal
Kajian Pembelajaran Matematika,
2(April), 14�18.
Nuangchalerm. (2020). TPACK in
ASEAN perspectives: Case study on Thai pre-service teacher. International
Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE), 9(4). https://doi.org/https://doi.org/10.1159
1/ijere.v9i4.20700
Padmavathi.
(2017). Preparing Teachers for Technology Based Teaching. Journal on School
Educational Technology, 12, 1�9.
�Salma, K. N., Machmudah,
U., & Nurhidayati, N. (2022). Development of
Listening Skills Materials Using Plotagon Story
Application Multimedia. Proceedings of the International Symposium on Religious
Literature and Heritage (ISLAGE 2021), 644(Islage
2021), 70�75. https://doi.org/10.2991/assehr.k.2202
06.009
�Sintawati, M., & Indriani, F.
(2019). Pentingnya Literasi ICT Guru di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Matematika, 1(2), 417� 422.
Terpstra,
M. (2015). Tpacktivity: An activity-theory lens for
examining tpack development. In Technological
Pedagogical Content Knowledge: Exploring, Developing, and Assessing TPCK. https://doi.org/10.1007/978-1-4899- 8080-9_4
�Trisyanti dan Prasetyo, B. (2018).
Revolusi Industri 4.0 dan Tantangan Perubahan Sosial. IPTEK: Journal of Proceedings
Series, 5, 22�27.