Jurnal Pendidikan Indonesia https://japendi.publikasiindonesia.id/index.php/japendi <p><strong>Jurnal Pendidikan Indonesia (Japendi)</strong> is a journal published once a month by CV. Publikasi Indonesia. The Indonesian Education Journal will publish scientific articles in the scope of general science. Published articles are articles from critical and comprehensive research, studies or scientific studies on important and current issues or reviews of scientific books.</p> en-US [email protected] (Siti ainul kholipah) [email protected] (Admin ) Wed, 20 Nov 2024 02:54:11 +0000 OJS 3.2.1.5 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Peranan Empati Sebagai Mediator dalam Hubungan Antara Burnout dan Self-Efficacy pada Guru Sekolah Dasar di Jakarta https://japendi.publikasiindonesia.id/index.php/japendi/article/view/5912 <p>Guru saat ini tengah menghadapi transisi sistem pembelajaran <em>online</em> ke pembelajaran tatap muka. Hal ini tentunya membuat guru mengalami stres yang menumpuk sehingga berpotensi besar untuk <em>burnout.</em>&nbsp;<em>Teachers’ burnout</em> adalah respon berkepanjangan terhadap stres emosional di tempat kerja. Situasi ini pada akhirnya akan berdampak negatif kepada <em>teachers’ self-efficacy</em>, yaitu menurunnya keyakinan seseorang terhadap kemampuannya sendiri. Sementara t<em>eachers’ self-efficacy </em>memiliki hubungan positif terhadap <em>teachers’ empathy</em>, dimana t<em>eachers’ empathy </em>adalah kemampuan seseorang untuk merasakan apa yang orang lain rasakan. Hal inilah yang mendasari peneliti memilih <em>teachers’ empathy </em>sebagai mediator terhadap hubungan antara <em>teachers’ burnout </em>dan <em>teachers’ self-efficacy</em>. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasi dan non eksperimen dengan mengumpulkan data melalui kuesioner yang disebarkan kepada 121 guru Sekolah Dasar di Jakarta, berusia 21-55 tahun, dan mengajar kelas 1-6 SD. <em>Self-Efficacy Scale </em>digunakan untuk mengukur tingkat self-efficacy guru, kemudian <em>Manual Burnout Assessment Tool </em>(BAT) untuk mengukur <em>teacher burnout</em>, sementara <em>The Basic Empathy Scale in Adults </em>(BES-A) dipakai untuk mengukur empati guru. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tiga temuan, yaitu terdapat hubungan yang negatif antara <em>burnout </em>kepada <em>self-efficay </em>guru sekolah dasar di <em>Jakarta (β = -0,3216, p = 0,0035), </em>kemudian <em>burnout </em>dapat berpengaruh negatif kepada <em>empathy </em>pada guru sekolah dasar di Jakarta <em>(β = -0,377, p = 0,0032), </em>dan yang terakhir <em>empati </em>berperan sebagai mediator antara burnout dan self-efficacy pada guru sekolah dasar di Jakarta <em>(β = -0,0013, p = 0,9411).</em></p> Ineke Putri Margaretha, Riana Sahrani, Pamela Hendra Heng Copyright (c) 2024 Ineke Putri Margaretha, Riana Sahrani, Pamela Hendra Heng https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://japendi.publikasiindonesia.id/index.php/japendi/article/view/5912 Wed, 20 Nov 2024 00:00:00 +0000 Optimasi Brand Engagement: Pendekatan Digital Marketing dalam Mengubah Persepsi Publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai https://japendi.publikasiindonesia.id/index.php/japendi/article/view/5909 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas strategi digital marketing dalam meningkatkan persepsi publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Indonesia. Sebagai institusi yang penting dalam stabilitas ekonomi nasional, DJBC memiliki peran ganda sebagai pengumpul penerimaan negara, fasilitator perdagangan, dan pendukung industri. Namun, kepercayaan publik terhadap DJBC telah terpengaruh oleh berbagai faktor negatif. Untuk meningkatkan citra mereknya, DJBC meluncurkan kampanye "Makin Baik" yang memanfaatkan teknik digital marketing. Penelitian ini mengkaji dampak dari tiga komponen utama: efektivitas kampanye merek, kualitas konten digital, dan konsistensi frekuensi posting terhadap persepsi publik. Metode campuran digunakan dalam penelitian ini, menggabungkan studi kasus kualitatif dan survei kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam kepercayaan publik dari 45% pada tahun 2022 menjadi 60% pada tahun 2023, yang disebabkan oleh peningkatan keterlibatan digital DJBC dan strategi konten. Selain itu, analisis media sosial menunjukkan peningkatan interaksi dan jumlah pengikut, yang menandakan keberhasilan kampanye dalam menarik perhatian publik. Meskipun demikian, DJBC masih menghadapi tantangan dalam mengatasi stigma negatif dan memastikan strategi komunikasi digital yang berkelanjutan. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pemahaman tentang optimalisasi keterlibatan merek bagi institusi pemerintah melalui digital marketing.</p> Yogi Darminto Copyright (c) 2024 Yogi Darminto https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://japendi.publikasiindonesia.id/index.php/japendi/article/view/5909 Wed, 20 Nov 2024 00:00:00 +0000