Krisis Lingkungan (Human-Ekologi) dalam Pandangan Filsafat Mulla Shadra
DOI:
https://doi.org/10.59141/japendi.v5i6.2983Keywords:
Krisis Lingkungan, Filsafat Wujud, ManusiaAbstract
Krisis lingkungan hidup merupakan persoalan yang tidak lepas dari peran manusia terhadap lingkungan. Manusia adalah salah faktor utama yang menyebabkan adanya kerusakan lingkungan. Hal tersebut berawal dari cara pandang manusia yang dikotomis dan antroposentris sehingga terjadi perilaku yang eksploitatif terhadap alam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengubah cara pandang manusia terhadap lingkungannya agar tidak terjadi kerusakan alam yang lebih parah. Metode penelitian ini menggunakan kajian kepustakaan, dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis filosofis Al Hikmah Muta’aliyyah Mulla Shadra. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah (1) Semua wujud merupakan satu kesatuan tunggal yang mana masing-masing wujud mengalami gradasi. Gradasi eksistensi ini bergerak dari yang paling rendah ke yang paling tinggi, dan dari yang paling umum ke yang mutlak dan saling berpengaruh dalam sistem kausalitas. (2) Cara pandang manusia yang antroposentris, subordinatif dan hedonik terbukti menyebabkan degradasi lingkungan dan berbahaya bagi masa depan lingkungan. (3) Manusia dan alam merupakan satu kesatuan. Akan tetapi, manusia memiliki potensi lebih untuk mencapai pengetahuan yang mendalam tentang alam semesta dan Penciptanya. Oleh karena itu, manusia memiliki tanggung jawab moral dan spiritual untuk menjaga dan memelihara alam bukan sebaliknya berbuat dzalim terhadap lingkungan. Tanggung jawab moral manusia terhadap lingkungan sendiri merupakan hal penting dalam mencapai tingkat kesempurnaan spiritual.
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Diah Qurrotul’ain, Achmad Khudori Soleh
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.