Kepemimpinan Kepala Sekolah pada SMA Unggul (Studi Multi Kasus pada SMA Negeri 1 Kuala Kapuas dan SMA Negeri 1 Basarang Kabupaten Kapuas)

Authors

  • Desi Riyannie Program Studi Magister Administrasi Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
  • Ahmad Suriansyah Program Studi Magister Administrasi Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
  • Wahyu Wahyu Program Studi Magister Administrasi Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59141/japendi.v5i7.3104

Keywords:

Kepemimpinan, Kepala Sekolah, SMA Unggul

Abstract

Pendidikan berkualitas erat kaitannya dengan berbagai faktor diantaranya kepemimpinan berkualitas. Kepemimpinan berkualitas akan mewujudkan lembaga pendidikan yang berkualitas. Terdapat masalah umum, seperti banyak sekolah-sekolah yang belum unggul atau terakreditasi A dan kepemimpinan kepala sekolah yang lemah, disebabkan antara lain karena kelemahan dalam sektor manajemen, keterbatasan sarana dan prasarana, pola pikir primitif masyarakat tentang pentingnya pendidikan di masa depan, mutu proses pembelajaran dan prestasi yang masih rendah, kurangnya disiplin dan budaya positif, serta hubungan kemitraan dengan orang tua yang kurang erat. Dari sekian banyak sekolah-sekolah di kabupaten Kapuas, ada 2 sekolah unggul yaitu SMA Negeri 1 Kuala Kapuas dan SMA Negeri 1 Basarang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah, model pemberdayaan guru dan strategi pengambilan keputusan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi.  Responden  penelitian  atau informan ditentukan menggunakan teknik purposif dan bersifat  snow-ball. Teknik analisis data menggunakan jenis studi multi kasus, model  Miles dan Huberman (2014).  Uji keabsahan data yaitu validasi internal, validasi eksternal, reliabilitas, dan obyektivitas. Hasil penelitian adalah SMA Negeri 1 Kuala Kapuas dan SMA Negeri 1 Basarang menunjukkan kategori kepemimpinan kepala sekolah yang berbeda yaitu kasus 1 ditemukan gaya kepemimpinan demokratis dan model kepemimpinan situasional sedangkan kasus 2 ditemukan perpaduan gaya kepemimpinan otoriter, kharismatis dan demokratis dengan model kepemimpinan transformasional. Model pemberdayaan guru sudah dilakukan dan terus ditingkatkan melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM) secara digitalisasi. Strategi pengambilan keputusan melalui forum rapat dewan guru berdasarkan musyawarah mufakat. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disarankan bahwa gaya kepemimpinan seorang pemimpin harus tetap memiliki jiwa dan sifat humanis bagi tim maupun organisasi yang dipimpinnya. Optimalisasi pemberdayaan potensi guru untuk menjadi narasumber dan melakukan pengimbasan di sekolah masing-masing. Menggunakan beberapa model/strategi pengambilan keputusan lainnya seperti pendekatan analisis SWOT, model pengambilan keputusan rasional, model pengambilan keputusan pohon masalah, model pengambilan keputusan berdasarkan lapangan, dalam pemecahan masalah yang dihadapi untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Downloads

Published

2024-07-23

How to Cite

Riyannie, D., Suriansyah, A. ., & Wahyu, W. (2024). Kepemimpinan Kepala Sekolah pada SMA Unggul (Studi Multi Kasus pada SMA Negeri 1 Kuala Kapuas dan SMA Negeri 1 Basarang Kabupaten Kapuas). Jurnal Pendidikan Indonesia, 5(7), 392–406. https://doi.org/10.59141/japendi.v5i7.3104