Implementasi Strategi Manajemen Contractor's Pre-Financing (CPF) Dalam Meningkatkan Daya Saing Global Kontraktor Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.59141/japendi.v6i7.8415Keywords:
Contractor's Pre-Financing, manajemen strategis, daya saing global, industri konstruksi, infrastrukturAbstract
Sistem pembayaran Contractor's Pre-Financing (CPF) telah menjadi tren dalam industri konstruksi infrastruktur Indonesia, khususnya proyek jalan tol strategis nasional. Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi strategi manajemen CPF dalam meningkatkan daya saing global kontraktor Indonesia. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis faktor terhadap 126 responden dari kontraktor BUMN dan swasta yang berpengalaman menangani proyek CPF. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur dan wawancara mendalam dengan narasumber ahli. Hasil analisis faktor mengidentifikasi lima faktor dominan yang mempengaruhi keputusan keikutsertaan tender CPF: (1) Peran Pemerintah, Risiko dan Profil Proyek, serta Kondisi Finansial Kontraktor, (2) Kemampuan dan Pengalaman Tender, (3) Cash Flow dan Kompleksitas Proyek, (4) Durasi dan Kemungkinan Menang Tender, dan (5) Kemampuan Bayar dan Reputasi Klien. Implementasi strategi manajemen CPF memerlukan integrasi komprehensif aspek manajemen keuangan, manajemen risiko, pengendalian biaya, strategi pemasaran, dan manajemen proyek. Temuan menunjukkan bahwa kontraktor dengan kapasitas finansial kuat dan pengalaman proyek sejenis memiliki peluang lebih besar untuk sukses dalam tender CPF. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan framework manajemen terintegrasi untuk optimalisasi kinerja kontraktor dalam skema CPF guna meningkatkan daya saing di pasar global.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ismail Hidayat, Farida Rahmawati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.














