Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Implementasi Pengembangan Diri Terhadap Motivasi Kerja
DOI:
https://doi.org/10.59141/japendi.v1i02.17Keywords:
Kepemimpinan Transformasional, Pengembangan Diri, Motivasi KerjaAbstract
Persoalan penting yang dihadapi oleh bangsa Indonesia pada saat ini adalah kualitas sumber daya manusia dan mutu pendidikan. Salah satu faktor utama yang sangat menentukan dalam meningkakan mutu pendidikan adalah tersedianya guru profesional yang mampu melaksanakan tugas pembelajaran dengan penuh tanggungjawab. Salah satu faktor yang dapat mendukung terbentuknya tanggung jawab guru dalam pembelajaran adalah adanya motivasi kerja. Banyak faktor yang berkontribusi pada motivasi kerja. Agar lebih fokus melalui penelitian ini ingin mengetahui seberapa besar kontribusi kepemimpinan transformasional dan implementasi pengembangan diri baik secara individual maupun simultan terhadap motivasi kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket skala Likert, terhadap 60 orang guru. Pengolahan hasil penelitian menggunakan teknik analisis regresi. Uji signifikansi menggunakan uji-F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat kontribusi positif kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru. (2) Terdapat kontribusi positif implementasi pengembangan diri terhadap motivasi kerja guru. (3) Terdapat kontribusi positif kepemimpindiri secara simultan terhadap motivasi kerja guru. Bertolak dari kondisi tersebut penulis menyarankan, pertama bahwa untuk memaksimalkan motivasi kerja guru dapat dilakukan dengan memperbaiki beberapa dimensi kepemimpinan transformasional kepala sekolah yang cenderung belum optimal, terutama menyangkut dimensi meningkatkan kemampuan dan dimensi mempercayai orang lain. Dalam hal ini penulis menyarankan agar kepala sekolah lebih banyak memberikan kewenangan melalui pendelegasian wewenang kepada guru. Apabila pendelegasian wewenang berhasil diharapkan kepercayaan pada guru lebih meningkat. Kedua, dalam rangka meningkatkan motivasi kerja guru masih ada yang perlu dikembangkan dalam hal implementasi pengembangan diri terutama menyangkut pengetahuan tentang organisasi kependidikan dan perasaan adanya diskriminasi dalam implementasi pengembangan diri melalui pencerahan pada rapat rutin internal sekolah dengan materi wawasan keorganisasian kependidikan dan kriteria pelaksanaan pengembangan diri.