Metode Bernyanyi Asyik Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bagi Anak Usia 5-6 Tahun di Tk Al Fairuz Cikarang

Authors

  • Marini Tri Gayatri Universitas Panca Sakti
  • Wiwin Wiwin Universitas Panca Sakti
  • Nurhasanah Nurhasanah Universitas Panca Sakti
  • Sri Watini Universitas Panca Sakti

DOI:

https://doi.org/10.59141/japendi.v5i2.2704

Keywords:

Metode Bermain ASYIK, Kemampuan Berbicara, Anak Usia 5-6 Tahun

Abstract

Kemampuan berbicara anak usia dini berkembang secara bertahap. Pada usia 2-3 tahun, anak mulai belajar mengucapkan kata-kata pertama mereka. Pada usia 3-4 tahun, anak mulai belajar merangkai kalimat sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan Metode Bernyanyi ASYIK (Aman, Senang, Yakin, Inovatif, Kreatif) dalam meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia 5-6 tahun di TK Al Fairuz, Cikarang. Metode ini dirancang khusus untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan keterampilan berbicara melalui penggunaan lagu-lagu interaktif, kegiatan kreatif, dan interaksi aktif antara guru dan siswa. Penelitian ini melibatkan 30 anak usia 5-6 tahun sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak mengalami peningkatan kemampuan berbicara dengan implementasi Metode Bernyani ASYIK. Hal ini terlihat dari peningkatan keterampilan berbicara, penggunaan kosakata, dan keberanian berkomunikasi. Metodenya adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dengan empat tahap yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi. Metode bernyanyi ASYIK ini membuat anak-anak dapat mengawali kegiatan pembelajaran dengan semangat dan pendidik dapat merangsang respon anak dengan cepat. Kesimpulan dari penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan tiga siklus yaitu siklus I dikategorikan 30%, Siklus II 60% dan Siklus III 90%.

Downloads

Published

2024-02-27

How to Cite

Tri Gayatri, M., Wiwin, W., Nurhasanah, N., & Watini, S. (2024). Metode Bernyanyi Asyik Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bagi Anak Usia 5-6 Tahun di Tk Al Fairuz Cikarang. Jurnal Pendidikan Indonesia, 5(2), 67–80. https://doi.org/10.59141/japendi.v5i2.2704