Pengembangan Modul Biologi Bervisi SETS Pada Materi Pencemaran Lingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri
DOI:
https://doi.org/10.59141/japendi.v1i04.51Keywords:
Modul Biologi; SETS; Pencemaran LingkunganAbstract
Pembelajaran biologi khususnya materi pencemaran lingkungan SMA Negeri 1 Sampara belum sepenuhnya mengoptimalkan pembelajaran bervisi SETS. Komponen- komponen dalam SETS yang meliputi sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat belum semuanya terlaksana dalam kegiatan pembelajaran materi pencemaran lingkungan. Pembelajaran materi pencemaran lingkungan, siswa cenderung diberikan contoh fenomena- fenomena biologi yang berupa gambar atau cerita, sehingga sumber belajar yang terdapat di sekitar lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa belum termanfaatkan secara optimal. Pengembangan modul biologi untuk pembelajaran materi pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada di sekitar sekolah dan lingkungan tempat tinggal siswa yang bervisi Science, Environment, Technology, and Society (SETS) diharapkan mampu mengembangkan kemampuan siswa dalam menghubungkan ilmu pengetahuan dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis bahan ajar yang digunakan untuk pembelajaran materi pencemaran lingkungan di SMA N 1 Sampara dan untuk mengetahui kelayakan pengembangan modul biologi bervisi SETS pada materi pencemaran lingkungan sebagai bahan ajar di SMA Negeri 1 Sampara. Penelitian ini merupakan penelitian research and development dengan desain penelitian pretest-posstest control group design. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 di SMA Negeri 1 Sampara pada siswa kelas X dengan sampel dua kelas yang dipilih dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Kedua kelas yang digunakan sebagai sampel masing- masing diberi pretest dan posttest, tetapi kedua kelas diberi perlakuan berbeda. Kelas eksperimen diberi modul biologi bervisi SETS, sedangkan kelas kontrol diajar dengan metode ceramah tanpa menggunakan modul biologi bervisi SETS. Hasil analisis penilaian pakar dan angket tanggapan siswa serta guru menunjukkan bahwa modul Biologi bervisi SETS valid dan layak untuk dikembangkan. Hasil uji gain menunjukkan adanya peningkatan hasil posttest pada kelas eksperimen dan kontrol. Nilai gain pada kelas eksperimen adalah 0,55 sedangkan pada kelas kontrol adalah 0,37. Hasil analisis uji t menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas control dan kelas eksperimen.