Analisis Dampak Bullying Verbal Terhadap Kemampuan Berbicara Peserta Didik Di Tingkat Sekolah Dasar
DOI:
https://doi.org/10.59141/japendi.v5i10.5691Keywords:
bullying, dampak bullying verbal, kemampuan berbicaraAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan pemerintah terkait tindakan bullying verbal di SD Negeri Jarakan dan untuk mengetahui dampak bullying verbal terhadap kemampuan berbicara peserta didik kelas IVA SD Negeri Jarakan. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Jarakan, Jl. Bantul No. 4,5, Kweni, Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IVA SD Negeri Jarakan yang berjumlah 23 peserta didik. Sedangkan kepala sekolah dan guru menjadi subjek pendukung dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif fenomenal. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan naturalistik. Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan hasil penelitian secara kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yaitu dengan menggunakan angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian Miles dan Huberman yaitu dengan pengumpulan data, mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber untuk melihat hasil dari penelitian yaitu dampak dari bullying verbal terhadap kemampuan berbicara peserta didik kelas IVA SD Negeri Jarakan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terkait tindakan bullying telah diatur oleh pemerintah dalam Permendikbudristek No 46 Tahun 2023 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang mengatur tentang pencegahan dan penanganan kekerasan dalam lingkungan satuan pendidikan di Indonesia yang dikenal sebagai Permendikbudristek PPKSP (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan). Bentuk bullying verbal yang paling kerap terjadi di lingkungan SD Negeri Jarakan yaitu memanggil teman dengan nama julukan, nama orang tua, dan berbicara menggunakan kata-kata yang tidak baik. Adapun dampak yang dialami oleh peserta didik yang menjadi korban dari bullying verbal kebanyakan menjadikan peserta didik tidak percaya diri. Adapun dampak dari bullying verbal terhadap kemampuan berbicara peserta didik berdampak kepada intonasi suara dari peserta didik.
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Farqah Nurul Fintari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.