Makna Komunikasi Bahasa Melayu Papua Berupa Penyingkatan Kata Dan Penggunaan Suffix “Toh” Dalam Film “Denias, Senandung di Atas Awan”: Sebuah Kajian Filsafat Bahasa
DOI:
https://doi.org/10.59141/japendi.v5i12.6324Keywords:
Bahasa Melayu Papua, Penyingkatan Kata, Sufiks , Film, Identitas BudayaAbstract
Bahasa Melayu Papua dalam film "Denias, Senandung di Atas Awan" mengalami perubahan unik yang ditandai dengan penyingkatan kata dan penggunaan sufiks "toh", mencerminkan kebutuhan masyarakat Papua akan komunikasi yang efisien. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis makna perubahan ini dalam konteks sosial budaya serta bagaimana bahasa berperan sebagai identitas budaya. Berbasis kajian pustaka, penelitian menunjukkan bahwa fenomena linguistik seperti ini sering terjadi di wilayah yang memiliki keberagaman etnis, dimana bahasa menjadi alat utama interaksi sosial. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada skrip film, termasuk pengamatan, transkripsi dialog, dan analisis konteks sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyingkatan kata dan sufiks "toh" berfungsi memperkuat pernyataan dan memperkaya makna, serta mencerminkan identitas budaya Papua. Kesimpulannya, perubahan bahasa ini memperlihatkan bagaimana masyarakat.
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Sastri Br Rajaguk-Guk, Suriyati Suriyati, Samsi Setiadi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.