Konstruksi Konsep Pangan dalam Budaya Indonesia pada Terjemahan Indonesia Jerman

Authors

  • Muhamad Satria Putra Artha Universitas Indonesia
  • Leli Dwirika Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59141/japendi.v5i12.6330

Keywords:

taxonomic relation, terjemahan laporan, pangan, makanan Indonesia

Abstract

Pangan merupakan unsur yang paling sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Konsep pangan pada masing-masing negara dan budaya berbeda satu sama lain. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana konsep pangan pada majalah NADI pada teks berbahasa Indonesia sebagai bahasa sumber dan terjemahannya dalam bahasa Jerman sebagai bahasa sasaran, dan melihat bagaimana wacana yang muncul menggunakan pendekatan analisis wacana three model dimension pada tahap deskripsi berdasarkan teori dari Fairclough (1989) dan bagaimana konstruksi konsep atau wacana dari pangan dalam teks menggunakan pendekatan ideation taxonomic relation dari Martin dan Rose (2008). Dari hasil analisis ditemukan tiga jenis ideation taxonomic relation, yakni repetisi, sinonimi, dan komposisi. Konsep pangan yang terbentuk pada teks ini adalah makanan Indonesia yang terdiri atas makanan khas dari berbagai daerah. Penerjemahan dalam bahasa Jerman cenderung mempertahankan nama makanan dalam bahasa Indonesia, berkaitan dengan bentuk hubungan taksonominya. Selain itu, terdapat juga wacana iklan atau promosi budaya Indonesia yang muncul pada teks ini. Wacana iklan pada teks ini dapat disimpulkan bertujuan untuk mempromosikan dan memberikan identitas budaya makanan Indonesia terhadap pembaca teks sasaran (bahasa Jerman).

Downloads

Published

2024-12-24

How to Cite

Artha, M. S. P., & Dwirika, L. . (2024). Konstruksi Konsep Pangan dalam Budaya Indonesia pada Terjemahan Indonesia Jerman. Jurnal Pendidikan Indonesia, 5(12), 1958–1972. https://doi.org/10.59141/japendi.v5i12.6330