Inovasi Hybrid Kurikulum Sekolah Dan Pondok Pesantren Pada Era Teknologi Informasi
DOI:
https://doi.org/10.59141/japendi.v5i9.3550Keywords:
Hybrid Kurikulum, Pondok Pesantren, Pendidikan Digital, Adaptasi TeknologiAbstract
Pesantren, sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia, menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang menuntut adaptasi, meskipun tetap mempertahankan nilai-nilai tradisionalnya. Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di pesantren terbentur pada keterbatasan akses teknologi karena aturan internal yang membatasi penggunaan perangkat elektronik. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi konsep inovasi hybrid kurikulum yang menggabungkan metode pembelajaran konvensional dan digital, untuk menjawab tantangan modern tanpa mengabaikan nilai-nilai inti pesantren. Metode yang digunakan adalah studi pustaka atau **literature review**, yang menganalisis berbagai literatur terkait kurikulum hybrid dan implementasinya di lingkungan pesantren. Hasil kajian menunjukkan bahwa hybrid kurikulum dapat menjembatani kebutuhan modernisasi pendidikan dengan nilai-nilai pesantren, meskipun terdapat kendala akses teknologi dan resistensi terhadap perubahan. Pendekatan berbasis proyek dan kolaboratif meningkatkan keterampilan digital santri, tanpa melanggar aturan pesantren terkait teknologi. Dengan demikian, hybrid kurikulum menawarkan solusi adaptif bagi pesantren untuk tetap relevan di era digital, sambil mempertahankan identitas tradisionalnya dan menghasilkan santri yang berkompeten dalam ilmu agama dan teknologi.
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Isy Maryam Rosyidah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.